Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Latar Belakang dan Impak Gelombang Pengungsi Masuk Eropa (1)

24 September 2015   19:41 Diperbarui: 24 September 2015   19:45 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PM Kanada, Stephen Harper mengatakan, Anda tahu, itu membuat kita berlinang air mata. Itu reaksi dari semua orang tua, dan siapa saja yang telah memiliki anak balita di Kanada atau dimana saja di seluruh dunia. Ini benar-benar situasi yang memilukan.

Aylan yang berumur pendek ini adalah salah satu dari kesengsaraan dari seorang tunawisma. Pada bulan Maret 3 tahun lalu ia lahir, perang sipil Syria pecah. Untuk menghindari berkenyamuknya perang, keluarga Aylan pindah pertama dari Damskus ke Aleppo, tapi tidak lama Aleppo juga dilanda perang sengit, sehingga mereka pindah ke kota Kobane di Syria utara.  

Pada akhir 2014, Kobane menjadi daerah panas pertempuran sengit, karena diserang IS (ISIS). Keluarga Aylan dan puluhan ribu lainnya mengungsi ke Turki. Tapi awal tahun 2015, IS berhasil didesak keluar dari Kobane, tapi pada bulan Juni Kobane dikuasai lagi oleh IS. Ayah Aylan ditangkap IS, dan disiksa dan giginya dicabut semua, hanya berselang 3 bulan kerabat  mereka telah dibantai IS.

Mereka tidak ingin mati dan mencari kehidupan lebih baik, dan mengungsi lagi ke Turki. Selanjutnya coba mengungsi dengan yang lainnya dengan perahu yang berdesakan akan menuju ke pulau Kos Yunani yang berakhir dengan tragis.

Juru bicara UNHCR, Melissa Flemming mengatakan, krisis pengungsi sudah menyebar diseluruh Eropa. Jumlah pengungsi dan imigran di Mediteranea sekarang sudah melampaui 300 ribu, 220 ribu mendarat di Yunani, 110 ribu di Italia. Ini merupakan peningkatan besar pengungsian dari tahun lalu yang berkisar 219 ribu keseluruh selama 2014.

Perlu diketahui, Pengungsi dan Imigran adalah dua konsep yang sangat berbeda. Pengungsi terpaksa untuk meninggalkan negara asal mereka karena penganiayaan, perang atau bencana. Imigran adalah orang-orang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari pekerjaan atau mencari kehidupan yang lebih baik.

UNHCR menekankan sebagian besar orang yang akan ke Eropa adalah mereka yang melarikan diri dari negara yang dilanda perang, seperti Syria, Afganistan dan Irak.

Yunani dan Italia menjadi portal/pintu maritim utama di Eropa yang mengalami gelombang pertama pengungsi, dan berada dalam tekanan besar untuk mnempatkan mereka. UNHCR menyatakan bahwa Pulau-pulau di Yunani, Kos, Chios, Lesvos yang dekat Turki sudah menjadi kacau karena datangnya jumlah besar pengungsi, sudah tidak bisa lagi menampung dengan layak sebagai ruang hidup paling dasar sekalipun, dengan pemasokan air bersih, air minum, dan kondisi sanitasi yang tidak mencukupi.

Negara-negara di Eropa selatan seperti Hungaria, Macedonia, dan negara-negara lain menghadapi pengungsian dari daratan, jumlah pengungsi yang masuk ke negara-negara ini telah melonjak dari sekitar 150 orang per hari pada semester awal tahun ini menjadi lebih dari 2.000 per hari pada bulan Agustus’ 15.

Pada bulan terakhir lalu saja sekitar 50,000 pengungsi memasuki Hungaria. Dan Jerman dengan ekonomi yang kuat dan kebijakan imigrasi yang relatif moderat menjadi tujuan ideal bagi sebagian besar pengungsi. Dan sebagian menginginkan ke Swedia.

Menururt prediksi pihak resmi,  Jerman kemungkinan akan menghadapi himpitan 800 ribu pengungsi tahun ini. Jumlah ini empat kali dari tahun lalu. Sejak awal tahun ini, Jerman telah mengalami beberapa kali gelombang protes menentang menerima pengungsi, dan bahkan terjadi pembakaran kamp pengungsi oleh sebagian rakyat setempat di Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun