Pada 13 Nopember 2014, Dalam Pertemuan Rutin Pemimpin Asia Timur, PM Tiongkok, Li Keqiang lebih lanjut menjelaskan “Dua Jalur Pemikiran” ini untuk pertama kalinya, ini menjadi konfirmasi Tiongkok untuk menggunakan “Dua Jalur Pemikiran” untuk menangani isu-isu Laut Tiongkok Selatan.
Pengamat ada yang melihat bahwa sebenarnya ada dua isu Laut Tiongkok Selatan. Masalah pertama adalah masalah klaim kedaulatan antara Tiongkok dan negara-negara lain. Masalah ini hanya bisa diselesaikan oleh kedua belah pihak. Masalah lain adalah Tiongkok ingin melihat Laut Tiongkok Selatan dimiliki oleh semua pihak, maka semua negara yang berbatasan itu memiliki keperdulian umum untuk perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan.
Jadi dalam hal isu-isu ini, dan isu perdamaian dan stabilitas di Laut Tiongkok Selatan, Tiongkok tidak akan mengatakan hanya ada hubungan bilateral saja. Karena perdamaian dan stabilitas Laut Tiongkok Selatan ini akan mempegnaruhi lebih dari sekedar negara-negara di kawasan itu saja, tapi juga akan mempengaruhi negara-negara diluar kawasan, sehingga sikap Tiongkok salah satunya adalah tetap tebuka.
Mengenai isu kedaulatan, dengan kata lain ini seperti isu masalah di mana pagar antara rumah Tiongkok dan rumah tetangga, dan tampaknya Tiongkok tidak bisa membiarkan pihak ketiga untuk masuk dan mengeritik tanpa pandang bulu. Tetapi upaya kemampuan seluruh masyarakat dibutuhkan bersama dari semua pihak.
Aspek Perdagangan & kerjasama
Dalam aspek perdagangan bilateral, pada tahun 2014, total perdagangan antara Tongkok dan ASEAN adalah US$ 480,1 milyar, lebih besar 8,23% dari tahun sebelumnya, dan hampir 5% lebih dari total pertumbuhan perdagangan luar negeri nasional Tiongkok.
Pada semester pertama tahun 2015, total perdagangan antara Tiongkok dan ASEAN pada tahun 2014 adalah US$ 224,38 milyar, pertumbuhan 1,6% dari tahun sebelum. Perdagangan dengan ASEAN telah menyumbang 12% dari total perdagangan luar negeri Tiongkok.
Saat ini, Tiongkok adalah mitra dagang terbesar ASEAN, dan ASEAN adalah mitra dagang terbesar ketiga bagi Tiongkok. Terbesar ke-empat bagi pasar ekspor dan kedua untuk sumber impor.
Pada kenyataannya, kerjasama antara Tiongkok dan ASEAN juah melebihi dari hanya kerjasama ekonomi dan perdagangan.
Pada tahun 2011 saat ulang tahun ke-20 hubungan resmi berdialog antara Tiongkok dan ASEAN. Selama KTT, pemimpin Tiongkok-ASEAN pada tahun itu, Tiongkok memutuskan untuk membuat dana kerjasama martim Tiongkok-ASEAN sebesar RMB 3 milyar untuk “China-ASEAN Maritime Cooperation Fund”.