Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menerawang Kerangka Kesepakatan Nuklir Iran (2)

4 Agustus 2015   15:48 Diperbarui: 4 Agustus 2015   15:48 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sanksi Terhadap Iran

Pada 23 Desember 2006, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan sanksi terhadap Iran dengan Resolusi 1737. Ke-esok harinya, Mahmoud Ahmadinejab segera mengumumkan “resolusi itu hanya selembar kertas memo”

Tahun 2003 – 2005 kebetulan saat Bush sebagai Presiden AS, kebijakan luar negeri AS sangat ganas dan garis keras. Iran tidak mendapat respon yang mengenaknya pada putaran pertama perundingan, dan Iran percaya itu termasuk trik Barat, dan justru kenyataannya lebih buruk lagi. Maka pemerintahan Ahmadinejab secara resmi mengambil sikap yang lebih keras.

Sehingga mereka tidak bernegosiasi selama pemerintahan Ahmadinejab dan negosiasi nuklir Iran ini tidak membuat kemajuan, seruan dan kemungkin bisa terjadi perang sangat santer, AS juga terus mengatakan tidak akan mengesampingkan opsi mliliter, dan Israel terus-menerus mengancam Iran. Sejak itu lahirlah konflik Iran dan AS.

Berikutnya, pada tahun 2007-2008, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi sanksi kedua terhadap Iran, pada saat yang sama AS juga secara sepihak menerapkan sanksi terhadap Iran.

Pada Oktober 2007, AS secara sepihak mengumumkan lagi akan menerapkan Sanksi terhadap Iran lebih dari 20 lembaga dan bank pemerintah Iran dan Pengawal Revolusi Iran. Pada bulan Nopember 2008, Departemen Keuangan AS menghentikan otoritasi aliran dana Iran di AS.

Walaupun Iran dihadapkan dengan sanksi-sanksi ini tapi terus bertahan. Pada bulan Januari 2010, Iran mengumumkan mereka telah berhasil memproduksi batch pertama uranium yang diperkaya dengan kemurnian 20%.

Ketika itu Mahmoud Ahmadinejab dalam pidatonya mengatakan : “Iran telah bisa menghasilkan batch pertama uranium yang telah diperkaya dengan kemurnian 20%.”. Masalahnya Uranium yang telah diperkaya 20% dapat diolah menjadi bahan bakar untuk reaktor nuklir untuk keperluan sipil, tapi bisa dimurnikan lagi lebih lanjut untuk menjadi kelas uranium untuk senjata. Pada tahun yang sama, Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi lagi terhadap Iran dengan Resolusi 1929.

Pada tahun 2012, AS mengumumkan sekali lagi untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran untuk semua lembaga keuangan asing yang berinterakasi dengan Iran, dan memotong hubungan antara Iran dengan lembaga keuangan global.

Efek Dari Sanksi Bagi Iran

Jika membayangkan kembali pada 2013, ketika mata uang Iran terdepresiasi hebat sekali, dan situasi goyah bahkan dilatar belakangi keruntuhan. Ini akibat dari AS meningkatkan sanksi-sanksi tersebut, terutama setelah masa jabatan kedua Obama, mulai meningkatkan sanksi keuangan terhadap Iran, hal ini sangat mengurangi ruang kegiatan internasional ekonomi Iran. Ini yang menyebabkan ekonomi Iran berada di ambang kehancuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun