Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menerawang Kerangka Kesepakatan Nuklir Iran (2)

4 Agustus 2015   15:48 Diperbarui: 4 Agustus 2015   15:48 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah Putaran Pertama Perundingan

Pada bulan Mei tahun ini (2015), parlemen Iran setelah mengadakan dua pertemuan untuk menginterogasi tim negosiasi nuklir Iran yang dipimpin Mohammad Zarif, dia dituduh telah menyerah kepada Barat,  dan telah melintasi “garis merah” negosiasi nuklir yang sudah ditetapkan parlemen Iran, tidak coba mempertahankan janjinya dalam perbedaan intepretasi yang berbeda dari Iran dan AS dalam solusi perjanjian kerangka kerja.

Pada 20 Mei 2015, pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan mereka tidak akan menerima tuntutan yang berlebihan dari Barat, ketika berbicara dengan para ilmuwan nuklir dan memeriksa fasilitas militer Iran.


Ke-esokan harinya, Rouhani mengatakan pemerintah Iran akan dengan ketat mengikuti instruksi Ali Khamenei, dan tim negosiasi akan dengan ketat berada di “garis merah”. Dalam hal ini tidak akan mengorbankan rahasia militer dan ilmiah Iran yang menyangkut keamanan nasional untuk mencapai sepakatan akhir mengenai masalah nuklir Iran.

Beberapa analis melihat bahwa menginspeksi fasilitas militer itu telah melampaui ruang lingkup negosiasi nuklir Iran. AS menginginkan inspeksi fasilitas militer itu alasannya apa?

Alasan AS mengatakan bahwa fasilitas militer ini di masa depan dapat digunakan untuk meluncurkan senjata nuklir. AS khawatir tetang hal ini. Tapi yang harus diketahui dengan jelas, Iran tidak memiliki senjata nuklir sekarang. Dan hal ini secara luas diakui oleh masyarakat internasional.

Hanya saja baik AS dan anggota lain dari masyarakat internasional berpikir bahwa Iran mungkin akan mengembangkan senjata nuklir di masa depan. Maka perlu memeriksa fasilitas nuklir mereka setiap saat dan di setiap tempat, dan kelihatannya itu jelas tidak rasional.

Alasan ini yang menyebabkan permintaan Barat dan AS ditolak Iran.

Meskipun banyak rintangan, arah dari pembicaraan nuklir Iran sudah jelas. Dalam “Perjanjian Jenewa” mengenai program nuklir Iran ditetapkan rentang  waktu hingga 24 Nopember 2013, dan kerangka perjanjian pada 2 April di Lausanne , Swiss, dimana pihak yang terlibat dalam negosiasi harus sudah bisa mendefinisikan topik untuk negosiasi nuklir Iran di masa depan.

Perjanjian nuklir Iran terutama dibentuk menjadi tiga bagian. Yang  pertama, bagaimana membatasi kapasitas nuklir Iran; yang lain topik yang sangat penting akan bagaimana menghapus sanksi yang telah dijatuhkan terhadap Iran oleh masyarakat internasional, khususnya Barat; topik terakhir yang juga sangat penting, akan bagaimana untuk memastikan bhawa Iran mematuhi kesepakatan, agar program nuklir Iran pada akhirnya tidak akan berpaling ke arah militer.

Sudah sepuluh tahun berlalu, tapi masalah nuklir Iran masih belum terselesaikan. Meskipun AS dan Iran bersedia untuk memecahkan kebuntuhan sepanjang waktu. Namun belakangan mungkin masalah nuklir Iran benar-benar bisa mencapai titik balik sejarah. Karena pada putaran perundingan sekarang, AS dan Iran telah melakukan konsesi besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun