Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menerawang Kerangka Kesepakatan Nuklir Iran (2)

4 Agustus 2015   15:48 Diperbarui: 4 Agustus 2015   15:48 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 2 April 2105, ketika berita perjanjinan kerangka kerjasama nuklir Iran telah tercapai, maka emosi dan semangat rakyat Iran begitu gembira, di jalan-jalan Teheran ibukota Iran, orang-orang Iran membunyikan klakson mobil dan bersorak sorai dan menari-nari. Mereka gembira dengan berita itu, berharap hubungan Iran dan Eropa akan meningkat, dan rakyat tidak berada dalam tekanan lagi.

Pada pagi hari 3 April, ketika Menlu Iran, Moh. Zarif tiba dari perundingan disambut rakyat seperti pahlawan dan diarak keliling kota Taheran oleh ribuan rakyat yang menyambut di Lanud, rakyat berteriak-teriak “Zarif, pekerja baik!”; “Kemenangan besar dari diplomasi Iran!!” dan pujian lain. Rakyat benar-benar mendambakan kedamaian.....

Moh. Zarif dalam sambutannya mengatakan : “Saya jamin ketika kesepakatan akhir telah diberikan dan ditangdatangani Dewan Kemanan PBB, maka sanksi terhadap Iran akan berakhir.”

Iran telah mengalami begitu banyak beban dan keterbatasan selama negosiasi belum terselesaikan.

Pada Pebruari 2003, setelah Iran mengumumkan bahwa mereka telah berhasil memperhalus uranium, maka fasilitas nuklir Iran selalu sangat “dicurigai” oleh AS, sehingga menarik banyak perhatian internasional dan munculnya masalah nuklir Iran.

Pada September tahun itu (2003), IAEA mengeluarkan resolusi untuk pertama kalinya menuntut Iran menandatangani addendum “Perjanjian Nonproliferassi Senjata Nuklir” (Treaty on the Nonproliferation of Nuclear Weapons/NPT) sesegera mungkin, dan menghentikan semua percobaan memperkaya uranium.

Setelah itu, memaksa Iran untuk sepenuhnya menghentikan kegiatan memperkaya uranium, melalui serangkaian resolusi IAEA berturut-turut.  Setelah itu melalui perantaraan Prancis, Jerman dan Inggris, Iran secara resmi menandatangani addendum “Perjanjian tentang Non-Proliferasi Senjata Nuklir” (NPT)

Perlu diketahui, negara-negara non-senjata-nuklir yang menandatangani NPT setuju tidak untuk tidak memperoleh senjata nuklir dan negara-negara senjata nuklir NPT setuju dalam pertukaran untuk berbagi manfaat dari teknologi nuklir untuk tujuan damai, dan yang bertujuan penghapusan utama persenjataan nuklir mereka.

Pada saat itu Iran mengatakan pihaknya ingin mandiri mengembangkan teknologi nuklir, dan menggunakan uranium yang diperkaya, dan mereka telah membuat beberapa kemajuan. Tapi pada saat yang sama, diabwah tekanan yang besar, mulai bernegosiasi dengan Barat, dan Eropa serta IAEA dengan sungguh-sungguh, serta menandatangani addendum NPT.

Iran berharap dengan menggunakan metode ini untuk mendorong teknologinya sendiri sedikit ke depan, sehingga seluruh dunia tahu tentang kemampuan nuklirnya, tapi pada saat yang sama juga menandatangani NPT, jadi berharap itu akan aman. Selain itu agar beberapa negara mengakui kekuatannya dan bisa meningkatkan statusnya di internasional.

Pada awal Januari 2006, pemerintah Ahamdinejab (Iran) mengumumkan, mereka telah mulai penelitian bahan bakar nuklir, yang telah ditangguhkan selama lebih dari 2 tahun, hal ini menjadi perhatian dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun