Pengamat melihat perubahan ini bukan hanya disebabkan oleh pertumbuhan kekuatan Iran dan penurunan kekuatan Liga Arab, tapi yang lebih penting adalah transformasi kebijakan AS terhadap Timteng. Dengan AS keluar dari Timteng dan gelagat berbaikan hubungannya dengan Iran telah memaksa Arab Saudi naik ketengah gelanggan panggung dari pada berada dibelakang layar.
Pada 2 April 2015, website “US News and World Report” mempublikasikan sebuah artikel berjudul “The Obama Doctrine/Doktrin Obama” : “Biarlah Timteng Berperang Untuk Perangnya Sendiri” (Let the Middle East Fight Its Own Wars) dalam artikel ini dituliskan : “Sepanjang kepresidenannya, Obama telah berusaha untuk menempatkan tanggung jawab keamanan Timteng pada para pemimpin di kawasan itu, terutama untuk sekutunya seperti Arab Saudi yang telah telah diberikan miliaran dollar mesin militer oleh Amerika.”
Pada saat yang sama pemerintahan Obama juga menarik pasukan AS dari hot spot yang berbahaya. Jadi apakah kini dengan “penyerahan” AS, maka Arab Saudi sudah saatnya untuk “membelinya”?
Ada pemeo yang mengatakan di dunia tidak ada obat untuk penyesalan, lebih-lebih lagi politisi tidak akan mau menelan obat penyesalan. Jika sekarang kita berbicara dengan siapapun di AS dari orang biasa hingga pemimpin pemerintah yang sangat tinggi atau orang terpelajar, menanyakan mereka, mana yang lebih menakutkan memerangi Saddam Hussein atau Iran, siapakah musuh sesungguhnya AS?
Dapat dipastikan bahwa tidak akan menemukan orang Amerika yang menyatakan memerangi Saddam Hussein itu adalah benar. Mereka pasti berpikir itu seharusnya menjadi pilihan terakhir, karena mereka berpikir jika Sadddam Hussein dan Muammar Gaddafi masih ada sekarang, akan lebih baik bagi AS.
Dalam situasi seperti sekarang ini orang Arab juga mengeluhkan AS. Dalam pandangan Arab Saudi, George W. Bush telah telah menyingkirkan musuh alami (bebuyutan) Iran—Saddam Hussein, itu merupakan kesalahan besar. Dan ditambah lagi, Obama terlalu terburu-buru menarik pasukan dari Irak dan Afganistan, itu dianggap kesalahan lebih besar lagi, yang membuat Iran menjadi menghangat.
( Bersambung ..... )
Sumber & Referensi : Media TV & Tulisan Dalam negeri dan Luar Negeri
http://www.albayyinat.net/jwb5ta.html
http://www.dw.com/id/syiah-sunni-kebencian-mengakar-di-arab-saudi/a-18492316
https://www.selasar.com/budaya/mengurai-konflik-sunnisyiah