Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa Latar Belakang Konflik Islam “ Sunni vs Syiah” di Timur Tengah (2)

8 Juli 2015   07:05 Diperbarui: 8 Juli 2015   07:05 2648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syria sebagaimana dikethui dikuasai oleh keluarga Syiah al-Assad yang selalu menjadi sekutu Iran, tapi diselubungi dengan perang saudara dan serangan bak setan ISIS. Setelah Irak yang sebelumnya dikelola orang kuat Saddam Hussein karena dikalahkan dalam perang oleh AS, Irak sekarang diperintah oleh kaum Syiah dan kini juga ter-frakmentasi.   

Mesir yang terlihat relatif stabil, tapi konflik antara pemerintahan el-Sisi dan Ikhwanul Muslimin (Persaudaraan Muslim) terus memanas. Pemerintahannya juga belum mantap sekali.

Dengan situasi demikian, maka Arab Saudi sebagai “taipan minyak” telah menjadi negara yang paling kuat di dunia Arab.

Secara tradisonal selama ini Arab Saudi mengambil sikap diplomatis merendah, dan jarang mengambil sikap dengan tindakan militer. Dan banyak pengamat yang melihat kini telah mendobrak aturannya. 

Mengapa ini terjadi? Karena sebelumnya secara tradisional, sejauh kebijakan luar negerinya, Arab Saudi dapat menggunakan Mesir untuk berbicara atas nama kepentingannya dan negara-negara Arab.

Dalam urusan militer ada AS yang memainkan perannya secara langsung. Misalnya, di masa lalu saat Perang Irak-Iran, bisa mendukung Irak dalam memerangi Iran, juga untuk semua perang yang terjadi di Timteng bisa mendukung Syria, dan Mesir dalam perkelaian mereka, tapi itu untuk masa lalu, masih ada negara-negara kuat di depannya, sehingga tidak perlu menggunakan metode militer atau diplomatik. Tapi sekarang negara-negara kuat ini telah menjadi lemah, mereka tidak bisa lagi memainkan peran yang pernah mereka lakukan lagi.

Kekuatan dunia Arab sedang melemah, tapi sebaliknya Persia kekuatannya terus meningkat. Pada 25 Maret 2015 lalu, Hadi terusir dari Yaman, Yaman kini dikuasai oleh milisi Syiah Houthi. Raja Salman yang baru naik tahta selama dua bulan ini dengan cepat mengorganisasikan serangan udara sekutunya terhadap Houthi. Namun serangan udara ini oleh dunia luar dilihat masih “penuh keraguan yang ekstrim”.

Angkatan Udara Kerajaan Saudi mengatakan bahwa tujuan serangan untuk “memulihkan pemerintahan Yaman yang legal” dan “melindungi warga Yaman melawan penindasan dari milisi Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah”.

Namun, setelah dua bulan serangan udara, yang telah menewaskan sekitar 2.000an orang, pemerintahan Hadi masih tetap dalam pengasingan di Riyadh.  Untuk peristiwa ini, “Al Riyadh” yang berbasis di Arab Saudi jelas mengirim pesan ke sekutunya – AS dan lawannya Iran : bahwa Arab Saudi siap untuk bertindak sendiri, dan tidak akan berdiam diri hanya menonton.” 

Di mata perwira militer Arab Saudi yang mengambil bagian dalam serangan udara, melihat serangan udara ini melambangkan perubahan dari perlindungan keamanan dari Timteng. Sebuah tantanan regional baru sedang terbentuk, dan Arab Saudi yang akan memimpin perubahan tersebut.

Aksi serangan udara terhadap Yaman menunjukkan Arab Saudi akan melawan mantan “butir-hatinya”, dan memainkan peran aktif dalam militer dan politik di Timteng. Sebenarnya sejak “Gerakan Musim Semi Arab” (Arab Spring) pada tahun 2011, kebijakan luar negeri Arab Saudi telah menunjukkan tanda-tanda perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun