Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Drone UAV Pesawat Nirawak Alat Perang Masa Depan (3)

1 Juli 2015   13:08 Diperbarui: 1 Juli 2015   13:08 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, Rusia dalam fase pengembangan UAV, dan berusaha keras untuk itu. Dan terlihat sudah pada posisi cukup baik. Selain pengembangan untuk UAV surveillance yang kini juga sedang dikembangkan oleh negara-negara lain, UAV Tempur juga dikembangkan dengan pesat. UAV “Stingray” Rusia benar-benar terlihat seperti “X-47B” (AS), “nEUROn” (Eropa) dan “Sharp Sword”(Tiongkok) . Bahkan “Reaper” (Inggris) juga mengadopsi layout Stealth.

 

India yang biasanya sebagai pelanggan Israel untuk UAV, Heron-1 yang terbesar India diproduksi oleh Israel. Pada tahun 2012 India membayar lebih dari US$ 1,1 milyar kepada Israel untuk memperbaharui sensor dari sekitar 150 UAV, sebagian besar diproduksi oleh Israel di angkatan bersenjatanya, yang memungkinkan untuk bisa mengakses ke radar resolusi tinggi dan kamera.

Selain itu, Komando India Utara mengeluarkan permintaan penawaran untuk membeli 20 UAV mini yang akan digunakan untuk pengawasan perbatasan India.

Pada 2014, dunia UAV terus tumbuh dengan cepat, Reuters melaporkan bahwa India, Iran, Israel, Italia, Swedia, dan Rusia semua sedang melakukan proyek UAV siluman mereka sendiri. Tetapi bagaimanapun AS telah memimpin dalam pengembangan UAV, diikuti oleh kekuatan besar lainnya.

Semua negara tampaknya bekerja keras untuk mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengembangkan UAV, dan mengikuti dengan dekat perkembangan UAV AS. Rusia, Eropa, Tiongkok dan Iran, mereka berusaha mengejar ketinggalan mereka.

(Bersambung ...... )

 

Sumber : Media Tulisaan & TV Luar Negeri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun