Usut punya usut setelah turun ke bawah, ternyata petugas kepolisian sedang antisipasi demontrasi. Demikian keterangan salah seorang perwira melati 2 yang saya temui. Aksi dari Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat yang mendemo salah seorang bupati di Jawa Barat. Mereka menuntut aparat untuk menangkap pejabat tersebut atas indikasi terhadap penistaan agama.
Â
Menuju Kantor PPM
Pas ketika saya ke luar dari Gedung B Sekdaprov. Jabar yang digunakan kantor PB PON XIX, bertemu dengan rombongan para K-ers Bandung yang dipimpin Bang Aswi. Ternyata tempat meeting point-nya adalah sekretariat/kantor Bidang Penyiaran Pelayanan Media (PPM) PON XIX 2016 Jabar. Kantor yang dipimpin oleh Pak Ateng Kusnandar ini, tepat berada di bagian belakang Gedung Sate. Kantor yang sudah saya lewati beberapa jam sebelumnya.Â
Cukup speechless juga saat saya tahu bahwa saya satu-satunya Kompasianer dari luar Jawa Barat. Bahkan ada beberapa sahabat K-ers yang gak percaya kalau saya datang langsung dari Surabaya demi acara ini. Padahal bagi saya, nilai materi menjadi nomor ke-sekian agar bisa bersilaturrahim untuk acara sepenting ini. Apalagi diagendakan juga untuk bersua dengan Ketua Umum PB PON XIX dan PEPARNAS XV 2016 Jawa Barat, Kang Aher. Satu kesempatan langka bersejarah yang tak boleh saya sia-siakan tentunya.
Rupanya pilihan saya untuk mengikuti K-ers Bandung gathering dengan Kang Aher ini sungguh tepat. Bisa berkenalan dengan beberapa blogger/K-ers keren Bandung. Termasuk salah satu owner kaos kreatif Bandung, Eka Riani (Gurita Kaos Bisa Ngomong). Bisa menyaksikan beberapa venues pertandingan 6 cabor PON XIX 2016 di komplek Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Sekaligus dapat beramah-tamah dengan Kang Aher. Menyibak misteri salah satu gubernur yang 'bekerja dalam senyap'.Â
Setelah melaksanakan briefing sejenak, kami semakin salut kepada PB PON XIX dan PEPERNAS 2016 Jabar. Bahwa kali ini adalah untuk pertama kalinya media gathering dilakukan. Media gathering pertama bersama para K-ers Bandung, dimana yang ke-dua baru akan dilakukan malam harinya bersama para punggawa media cetak dan online. Sungguh membahagiakan sekaligus mengharukan tentu saja. Bersyukur saya menjadi bagian dari 23 K-ers Bandung keren tersebut.
Â