Bagian penunjang diantaranya adalah 'Rondji Resto' yang berada di sisi kiri jalan sebelum memasuki museum. Selanjutnya adalah galeri/workshop. Di sini para pengunjung dapat melihat beberapa karya sang putra Mario Blanco yang memiliki aliran seni lukis yang berbeda dengan sang ayah. Gift soft, yang menyediakan berbagai souvenir maupun replika lukisan dari sang maestro. Di bagian lain, para pengunjung dapat menyaksikan film di amphiteater atau bioskop mini. Di mini teater tersebut, pengunjung dapat menonton film serial Api Cinta Antonio Blanco (Colour of Love). Film yang menceritakan perjalanan cinta antara Don Blanco dan Ni Rondji, model lukisan sekaligus kemudian dipersunting.
Mario Blanco di Mata Karyawannya
[ Komang Ani, posisi duduk saat menerima rombongan kami. ]
Adalah Ni Nyoman Anita Srijayanti, atau biasa disebut Komang Ani yang membuka kisahnya. Saat saya tanyakan tentang 2 penghargaan yang tersemat di dinding museum lantai 1.
- Museum Antonio Blanco sebagai The Best Museum in Recognition of Outstanding Achievement in Building, dari Bali Best Brand Award, 5 Desember 2014, serta
- Museum Antonio Blanco sebagai Pemenang Terbaik dalam Pengelolaan Daya tarik Wisata Budaya Berwawasan Lingkungan Tingkat Nasional, dari Citra Pesona Wisata Cipta Award 2013 dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Penghargaan yang ke-2 tersebut menjadi alasan mengapa blog trip Pesona Indonesia, Pesona Budaya kali ini memilih Museum Antonio Blanco menjadi salah satu destinasi utama. Di tangan dingin Mario Blanco, semua potensi yang ada di komplek museum dioptimalkan. Termasuk di dalamnya dalam hal mengatur hubungan personalia antar karyawan. 60 orang karyawan yang ikut mendukung operasional museum tentulah bukan jumlah yang sedikit.
Hampir seluruh karyawan museum adalah warga lokal sekitar yang diberdayakan. Kerja keras, kreativitas, disiplin, serta loyalitas menjadi perhatian 'san don muda'. Sebagaimana Komang Ani yang baru bekerja 2 tahun, tidak merasa menjadi new comer saat mengawali bekerja. Bimbingan dari 'Pak Mario', sebagaimana menyebut, cukup merasuk di hati. Sehingga kreativitas untuk selalu belajar menjadi kewajiban yang ditanamkan lewat kesadaran sendiri.
Meski Komang Ani akan segera melangsungkan pernikahan dengan sesama karyawan, tak ada keharusan agar salah satu keluar dari pekerjaannya. Prinsip Pak Mario, bekerjalah dengan hati penuh cinta dan riang. Maka kamu akan mencintai pekerjaanmu. Tak pelak, meski gadis tersebut hanyalah lulusan SMA, 2 bahasa asing sudah mulai dikuasainya.
Demikian juga saat mengantarkan rombongan kami, dengan penuh percaya diri mencoba untuk 'menafsirkan' beberapa lukisan Don Antonio. Waktu saya tanyakan, apakah interpretasi antara satu lukisan dengan lukisan yang lain mendapat panduan dari Pak Mario? Dia menjawab dengan lugas, tidak!