Mohon tunggu...
Cerpen

Negeri Gajah, Diganjal Meng-Ajal Menjelma

16 November 2016   15:59 Diperbarui: 16 November 2016   16:05 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tikus Kampret : “Kalian tidak takut ya??”

Para Gajah : “Tidak lucu Gajah takut kepada Kampret, apalagi kami adalah Gajah Tawa yang menjadi lucu kalau ketakutan hahaha” Gajah Tawa membanggakan julukan yang tersemat kepada dirinya tanpa menyadari darimana label itu berasal.

DIPLOMASI TIKUS KAMPRET II

Selesai bertugas ke klan Gajah Tawa, Tikus Kampret melanjutkan ke Gajah Cuek.

Tikus Kampret : “Wahai Gajah Cuek, ketahuilah bahwa Kampret akan menyerang kalian”

Gajah Cuek : “Kami sudah tahu.. biarain aja. Ngurus amat sih ama omongan Kampret”

Tikus Kampret : “Ketahuilah Gajah Cuek, bahwa Kampret punya teknlogi ultrasonik dan mampu bergerilya di malam hari” (Tikus Kampret mencoba menakut-nakuti si Gajah dengan ancaman yang pasti TIDAK BIKIN takut para Gajah)

Para Gajah Cuek : “iya, itu memang kerjaan para Kampret”

Tikus Kampret : “Kalian tidak takut ya??”

Para Gajah : “Mungkin kalau Kampretnya segede Gajah kami baru takut, kita sih cuek-cuek saja” Gajah Cuek membanggakan julukan yang tersemat kepada dirinya tanpa menyadari daripana label itu berasal.

DIPLOMASI TIKUS KAMPRET III

Selesai bertugas ke klan Gajah Cuek, Tikus Kampret melanjutkan ke yang antisipatif. Yakni klan Gajah Kikuk.

Tikus Kampret : “Wahai Gajah Patriot ketahuilah bahwa Kampret akan menyerang kalian” (Tikus Kampret menggunakan kata Patriot untuk menjunjung Martabat Gajah yang secara umum sudah dikenal bahwa klan Gajah yang ini lebih dikenal sebagai Gajah Kikuk, sehingga panggilan Patriot bagi para Gajah ini sangat mengandung penghormatan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun