Mental illness yang mampu terbawa oleh faktor genetik juga menjadi alasan seseorang untuk childfree.Â
Sayangnya, lingkungan masyarakat masih menganggap enteng masalah yang berkaitan dengan kesehatan mental. Tidak jarang, orang-orang cenderung untuk adu nasib antar satu sama lain tanpa melihat dan memahami kondisi atau kapasitas setiap individu.
Pilihan seseorang untuk tidak menikah dan childfree dipengaruhi dari faktor yang berhubungan dengan tujuan, seperti contoh finansial dan karir, serta faktor yang berhubungan dengan prinsip, seperti contoh prioritas, kesehatan, dan lain sebagainya.Â
Meskipun begitu, pembahasan yang berkaitan dengan pernikahan serta childfree di Indonesia rupanya masih menuai pro dan kontra dikarenakan dua topik ini masih dibaluti dengan stigma-stigma tertentu.Â
Stigma yang paling umum ditemukan adalah pengukuran kebahagiaan dari menikah dan memiliki anak, kemudian pengukuran kelayakan individu, serta pandangan masyarakat terhadap kesehatan mental.Â
Setiap orang memiliki tujuan serta prinsip dalam hidupnya masing-masing. Dengan perbedaan tujuan dan prinsip tersebut, diharapkan untuk setiap anggota masyarakat saling menghargai antar satu sama lain.Â
Pilihan seseorang untuk menikah maupun tidak menikah, memiliki anak maupun tidak memiliki anak, tidak memberikan perbedaan pada nilai serta worth mereka sebagai manusia.
Sumber:
NARASI. 2021. Kalau Cewek Mah Bebas: Cara Jawab Kalau Ditanya Kapan Nikah | Narasi Signature. Indonesia. NARASI. 11 menit 58 detik.
PUELLA ID. 2021. Trauma Masa Kecil Membuatku Tidak Mau Punya Anak: Cinta Laura x Chef Juna. Indonesia. PUELLA ID. 29 menit 53 detik.