Mohon tunggu...
MAITSAA ALIIFAH
MAITSAA ALIIFAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010100 - Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

A-403 TB 2: Pencegahan Korupsi dan Kejahatan Melalui Pendekatan Paideia

13 November 2022   22:43 Diperbarui: 13 November 2022   23:19 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3-63710cbc1c59b736d2404bc2.jpg
3-63710cbc1c59b736d2404bc2.jpg

                                                                                                                                  Dokpri

Bagaimana Pencegahan Kejahatan dan Korupsi Melalui Pendekatan Paidea?

      Paideia, oleh Werner Jägers, adalah cita-cita budaya Yunani Inggris dan harus dianggap sebagai salah satu pencapaian terbesar dari kemanusiaan. Werner Jaegers dikenal di kalangan ahli sebagai penulis karya klasik tentang Aristoteles. Jaeger adalah seorang profesor di Berlin untuk bagian pertama dari "Paideia". Werner Jaegers kemudian bergabung dengan imigrasi dan sekarang menjadi profesor di Universitas Harvard. Di Amerika, dia menyelesaikan bagian kedua dan ketiga dari mahakaryanya.

      Paidea adalah sistem pendidikan dan pelatihan Yunani klasik yang meliputi senam, tata bahasa, retorika, puisi, musik, matematika, geografi, sejarah alam, astronomi dan ilmu alam, sejarah dan etika sosial, dan filsafat.

      Paideia dimulai dari ideal, bukan dari individu. Cita-cita manusia ini adalah pola dan model yang selalu dipertimbangkan oleh semua pendidik, penyair, seniman, dan filsuf Yunani. Ini adalah cita-cita universal, model kemanusiaan ini, yang harus ditiru oleh semua individu. Cita-cita ini harus diwujudkan dalam masyarakat, dan tujuan pendidikan adalah menjadikan setiap orang sebagai citra masyarakat.

      Arah utama Plato untuk filsafat berpusat pada perkembangan vital intelek, kehendak, dan tubuh, dan karena ingatan akan cita-cita adalah sarana dan tujuan dari pengetahuan sejati, kesatuan yang hilang dengan keabadian. keinginan untuk kembali. Oleh karena itu, bagi Plato pendidikan adalah pelayanan kepada jiwa dan Tuhan. Di bawah Plato, Paideia klasik mengambil dimensi metafisik yang lebih dalam di akademinya, melestarikan cita-cita kesempurnaan batin yang diwujudkan dalam pembentukan disiplin. , Bagaimana Plato mempertimbangkan model Paedia (pendidikan, peradaban) pada masanya dan mengusulkan model baru pendidikan?

      Plato mengulangi pentingnya waktunya yang dapat dilihat dalam konsep alegori matahari, alegori garis pemisah dan alegori gua, tanpa melupakan konsepsi khas Plato tentang memelihara jiwa. Dalam dua alegori ini, kita dapat melihat Plato mendekonstruksi model ideal (paradigma) Paideia pada masanya, terutama konsep Homer dan Sofis.

Paideia Homeros

      Paideia bagi Homeros adalah keteladanan atau meniru (mimesis) nilai yang pantas sebagai model ideal. Artinya paideia merupakan keteladanan dan peniruan sosok personal yang dapat dilihat dalam kidung kepahlawanan yang dikisahkan.

      Homeros memahami keutamaan (arete) manusia sebagai mahluk yang digdaya dan unggul. Ciri manusia utama ini bersifat “estesis kalos (indah-elok) dan etis agathos (baik)” dari mana muncul konsep kaloskagathos. Kaloskagathos tidak hanya menjadi milik kaum elitis aristokrat tetapi hendak bicara tentang nilai kemanusiaan ideal. Sehingga keutamaan seorang negarawan dalam konteks Arkhais masa Homeros tidak hanya soal keberanian di medan perang dan kehebatan di forum majelis, tempat para lelaki meraih kemasyuran. Homeros juga sama sekali tidak melihat keutamaan seorang negarawan kaloskagathos dalam sudut pandang eu –geneia (bibit) dan ploutos (bebet) dan bobot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun