Mohon tunggu...
Suci Maitra Maharani
Suci Maitra Maharani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tidak suka kopi

Quarter of Century

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi ǀ Bund

22 Desember 2016   19:38 Diperbarui: 22 Desember 2016   23:29 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: jnanacrafts.com

Gores luka yang kau tinggal di garis wajahku

Adalah prasasti tempat menitip pelajaran seumur hidup

Betapa luka itu, Bund

Kelak hilang sakitnya, tapi kekal rupanya

Barangkali tujuan mulia pernah kau titip di sana

Kala lancangku lampaui amarahmu rendahkan ajimu selaku Ibu

Kala kaki kecilku yang kau besarkan sepenuh peluh injak-injak kesabaranmu

Dan kala, petang yang kita gelar dalam perang tak lahirkan satupun pemenang itu

Adalah murka yang kau gagal redupkan hingga nyalanya membakar kasihanmu

Atas jasadku, yang kecil ringkih dengan sejuta negosiasi tak surut pada rautmu merengut

Bund, waktu bertalu-talu menabuh masa yang mustahil kembali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun