Mohon tunggu...
Suci Maitra Maharani
Suci Maitra Maharani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tidak suka kopi

Quarter of Century

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

(Bukan) Dongeng Ironi

13 Oktober 2016   12:21 Diperbarui: 13 Oktober 2016   13:25 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : glasshouse images

***

Rahmat sigap duduk, ia khawatir bapak merabanya dan ia tak terasa. Dari lubang geribik rumah mereka tampak samar di luar sudah terang.

“Pak, kok ndak bangunin Rahmat?”

Bapaknya tak menjawab. Marahkah?

“Pak?”

Tak menjawab.

“Pa-ak..” Rahmat mengguncang bahu yang diam.

“Mas Sapri… Mas, tolong.” gusar Rahmat mengetuk pintu rumah tetangga limapuluh meternya setelah spontan lari. Ia tahu, Bapaknya butuh tindakan lebih.

Pintu terkuak dan lahirlah Sapri yang masih bersarung sejak usai Subuhnya tadi. Ia tahu apa yang tengah genting dan tanpa menunggu aba berlarilah ia diikuti Rahmat di belakang sambil khawatir dan tersengal.

“Sudah mbok minumi obat kan, Mat?” Tanya Sapri sembari memeriksa sosok tua yang belum berubah posisi tidurnya di atas dipan beralas tikar.

Sapri berjingkat menuju meja belakang, meneliti kemasan obat juga tanggal kadaluarsa pada tutupnya. Semuanya baik-baik saja. Mengapa seperti ada busa halus dari mulut tetangga tuanya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun