Mohon tunggu...
Maimai Bee
Maimai Bee Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Hai. Saya Maimai Bee, senang bisa bergabung di Kompasiana. Saya seorang ibu rumah tangga yang mempunyai tiga orang putra. Di sela waktu luang, saya senang membaca dan menulis. Salam kenal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mencuri Mangga

26 Oktober 2022   08:50 Diperbarui: 26 Oktober 2022   09:13 2394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by Maimai Bee

Anto melihat ke belakang. "Loh, tadi ikut lari denganku," ujarnya mengernyit. "Kok, gak ada. Jangan-jangan ...?"

"Aduh, To. Bagaimana ini? Kalau Alif ditangkap Pak Karno lalu dimasukkan penjara, bagaimana? Aku bisa dimarahi ibu sama bapak." Joni menatap ke arah kebun ketakutan.

"Ayo, kita bantu dia, To," bujuknya galau.

"Bagaimana caranya? Kalau dia sudah ditangkap, kita nggak bisa melawan Pak Karno," jawab Anto ikut bingung. "Lagian, kamu ngapain ngajak adikmu, sih? Kan, jadi susah!"

"Aku gak berani meninggalkannya di rumah. Kata ibu, sekarang musim culik anak. Aku takut Alif diculik lalu dimasukkan ke karung dan dijual ke kota," ujar Joni sedih. Ia terduduk di tanah di sebelah sahabatnya. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

"Kita lapor ke ibumu saja, biar dia jemput Alif ke penjara," usul Anto.

Joni menggeleng. "Mendingan aku yang dipenjara, To. Kasihan Alif masih kecil. Aku sudah kelas lima, aku bisa lari kencang."

Anto menatap sahabatnya. "Nanti, gimana kalau ditanya ibu guru? Aku malu bilang kamu dipenjara."

"Nanti biar ibuku yang bilang ke bu guru," jawab Joni, "sekarang temani aku ketemu Pak Karno, To. Biar aku tukaran. Nanti, kamu antar adikku ke rumah, ya?"

Anto mengangguk lesu dan berdiri mengiringi langkah sahabatnya. Ia merasa takut.

"Ayo, cepat, To. Nanti keburu Alif dibawa ke kantor polisi," ujar Joni mulai berlari. Anto mengikutinya berlari kencang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun