Mohon tunggu...
Kabakmaich
Kabakmaich Mohon Tunggu... Editor - BUKAN PENULIS TAPI SUKA MENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan Lupa Kunjungi Terus

Selanjutnya

Tutup

Politik

Otonomi Khusus Jilid dan DOB adalah Praktek kolonialisme Indonesia di West Papua

27 Juli 2022   18:30 Diperbarui: 27 Juli 2022   18:33 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kolonialisme deportasi, pada umumnya berasal dari orang -- orang buangan atau orang -- orang hukuman seumur hidup.

4.Kolonialisme eksploitasi, yaitu daerah koloni yang dikuras kekayaannya oleh negara penjajah untuk kepentingannya.

5. Kolonialisme sekunder, pada umumnya daerah koloni yang sudah tidak menguntungkan, tetapi tetap dipertahankan, sebagai daerah pertahanan.

Dampak negatif akibat kolonialisme membawa kerugian dan kerusakan dan genosida dan ekosistem serta  genosait secara sistematis masif dan terstruktur. Ada beberapa dampak negatif dari Praktek Kolonialisme adalah

Menimbulkan penderitaan psikis dan sengsara fisik

Terdapat pengambilan hak penduduk secara paksa

Hilangnya harta benda dan jiwa karena adanya paksaan untuk bekerja dan menyerahkan harta

Perampasan kekayaan sumber daya alam utamanya yang sumber daya alam yang berbentuk rempah-rempah

Timbul kemerosotan dalam bidang sosial ekonomi, politik dan bidan lain.

Hal inilah yang terjadi selama hampir 60 Tahun di Papua oleh indonesia dan ingin mempertahankan eksistensinya kini paksakan Otonomi Khusus dan Undang undang DOB di Papua saat  ini.

Semoga orang papua sadar dan melakukan perlawanan secara masif dan usir kolonialisme Indonesia dari Papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun