Macam Kolonialisme Terdapat beberapa macam kolonialisme, antara lain:
Kolonialisme pemukiman
Kolonialisme pemukiman melibatkan imigrasi skala besar, sering dimotivasi oleh alasan agama, politik, atau ekonomi. Itu bertujuan untuk mengganti penduduk asli. Di sini, sejumlah besar orang beremigrasi ke negara koloni untuk tujuan tinggal dan mengolah tanah.
Koloni Inggris yang membuat pemukiman baru di Amerika Utara pada 1600-an dan Australia pada akhir 1700-an adalah contoh kolonialisme pemukim. Bagi mereka yang mau mengambil risiko pindah ke negara baru, itu menawarkan kesempatan untuk memulai yang baru dan mungkin kehidupan yang lebih baik.
Kelemahannya adalah bahwa membangun koloni membutuhkan banyak orang, dan penduduk asli di wilayah terjajah harus dibunuh atau diusir ke daerah yang tidak diinginkan untuk mendapatkan ruang.
Kolonialisme eksploitasi
Kolonialisme eksploitasi, sebaliknya, tidak memerlukan sebanyak mungkin penjajah untuk bermigrasi, dan penduduk asli dapat dibiarkan tinggal di tempat mereka berada, terutama jika mereka dapat dipaksa bekerja sebagai pekerja. Tujuannya adalah untuk mengeksploitasi sumber daya alam negara yang lebih lemah dan mengekstrak kekayaan sebanyak mungkin.
Contoh utama eksploitasi kolonialisme adalah perebutan Kongo Raja Leopold II di Kongo pada akhir 1800-an. Sementara ia memperoleh kekayaan besar dalam karet dan gading, jutaan penduduk Kongo mati kelaparan atau meninggal karena penyakit, atau dibunuh oleh pengawas kolonial Leopold karena tidak memenuhi kuota pekerjaan.
Beberapa ilmuwan politik juga mengidentifikasi dua jenis kolonialisme lainnya, yaitu:
Kolonialisme pengganti
Dalam kolonialisme pengganti, kekuatan kolonial mendorong satu kelompok etnis atau kelompok dari negara jajahan itu sendiri untuk mengambil alih tanah yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok lain.