Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, metal dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang. Sehari-hari berdagang dan menulis di blog.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Suluh Rindu: Membangun Peradaban Lewat Pesantren

19 Desember 2024   09:46 Diperbarui: 19 Desember 2024   13:27 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pendahuluan

Suluh Rindu gambaran suci cinta yang dipraktekan Ridho kepada Syifa sebagai sepupu. Kemudian kepada Ning Diana anak kiai-nya, dulu di mana ia mondok di Kendal, Jawa sana. Juga pada kampung halamannya. Juga pada orang terdekatnya. Terutama pada agama yang sama kita yakini, dinul Islam. Sekali pun tidak kamu yakini, minimal kamu tahu.

Novel ini terbit di juli 2022 oleh penerbit Republika. Cetakan pertama. Tebalnya 592 menjelang 600 halaman. Ini dapat saya pinjam dari adik saya di kampusnya, di Untirta Serang. Karena saya cuma diberi waktu seminggu, maka segera saya selesaikan. Kenapa saya membuat resensi, jawabnya agar terlihat pintar. Aslinya pengen aja sih. Selengkapnya saya ulas!

Isi Cerita

Novel ini menceritakan bagaimana Ridho merintis sebuah pesantren di kampungnya, Wey Meranti masuk kawasan Lampung Barat. Itu dilakukan setelah ia pulang dari pengembaraan keilmuannya di salah pondok Kendal, yang diasuh oleh Kiai Sepuh, yakni KH. Ahmad Munawir. Perjuangan ditemani dua juniornya di pondok, Reza dan Yunus.

Di sini awal ia berjuang. Ia punya sepupu-- cucu dari mbak neneknya yang yatim piatu itulah Syifa dan Lukman. Sebenarnya Ridho juga yatim, karena ia pun sama hidup bersama neneknya. Keduanya ia sekolahkan juga pondokkan. Bahkan Syifa sampai mampu hafal 30 juz, ia tak hanya jadi kebanggaan di pesantrennya namun berkat prestasinya pula namnya pula sempat viral menambah kebanggan Ridha pun keluarga.

Meski pun begitu, neneknya Syifa kurang suka dengan Ridho. Misalnya ia kurang setuju dengan keputusan Ridha memasukkan cucunya ke pesantren, ia lebih setuju kalau di masukkan ke sekolah unggulan di Bandar Lampung. Sikap sinis ini terus terjadi, namun Ridho seperti namanya tetap sabar akan sikap kakak dari neneknya itu.

Puncak konflik terjadi ketika Syifa lulus di pondok, ia pulang setelah diwisuda hafalan oleh Bu Nyai Nadhirah. Datang keluarga Pak Candra bersama Andre--- anaknya dan adik Pak Candra. Mereka datang untuk memberi hadiah Syifa.

Baca juga: Aku dan Kenapa

Hadiah diberikan nominal uang 25 juta. Syifa biasa saja justru agak kikuk diberikan uang sebesar itu oleh orang yang belum dikenalnya. Tidak dengan Nenek Zumroh--neneknya Syifa, yang begitu cerah wajahnya.

Ridho pun dibuat galau pula dengan sikap neneknya Syifa yang dari dulu selalu silau dengan kemewahan dunia, belum sikapnya yang selalu merasa lebih baik dari orang lain. Kelak ia bakal menyesalinya, karena sikapnya nanti menjerumuskan cucunya pada dunia yang penuh kesunyian. Ternyata Andre menikahi Syifa hanya pansos untuk daftar jadi bupati di Lampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun