Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, metal dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang. Sehari-hari berdagang dan menulis di blog.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tak Usai Pergi

28 Oktober 2024   00:30 Diperbarui: 28 Oktober 2024   01:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Juga sama."

"Lemas."

"Mungkin lapar."

"Kok beda?"

"Ya, biasanya kalau lemas kan lapar."

"Ah, ayang mah ga peka. Orang lagi sedih malah bercanda." ia mewajahkan cemberut tingkat tinggi. Apa aku salah, di matamu. Padahal aku hanya menjawab apa yang kamu katakan.

Jadi begitulah.

Antara bersama dan terpisah dua hal yang tebu dan tabu, atau mungkin debu. Kita lincah membicarakannya, merasa mampu memberi koreksi dan solusi ke orang terkait itu, terhadap diri kita masih tergopoh-gopoh menghadapinya. Seumpama tukang gerobak yang tertabrak gerobaknya sendiri. Lupa pakai standar ganda.

Kalau kamu bertanya ke mana arah tulisan ini, aku pastikan bukan ke hatimu. Pertama, aku tidak tahu kamu dan kedua, aku tidak tahu kamu pernah membaca ini, karena tak ada notifikasinya kamu sudah membaca. Terkecuali, kamu yang diam-diam mendoakan aku di sana meski jutaan kilometer tempat memisahkan raga kita. Kita raga terpisah menyatu dalam tubuh penuh cinta.

Bagiku, usai adalah kata terkilir. Tidak menyakiti selama meyakinkan. Tuk mimpi yang tak diberdayakan keadaan. Hendak kita salahkan siapa kalau kita tak bersalah.

Meski bagimu ini pergi tapi tak boleh usai. Sebab yang usai adalah kata terkahir di saat kita saling menyakiti bukan melengkapi. Kalau kita lengkapi ujungnya duri di punggawa tubuh kita, maka artinya yang salah bukan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun