Mohon tunggu...
Mahyu Annafi
Mahyu Annafi Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Ngaji

Hamba yang sedang belajar menulis, suka membaca dan menelaah berbagai pemikiran. Saya condong menulis ke dunia pendidikan, metal dan isu sosial. Angkatan ke 38 di Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) di Serang. Sehari-hari berdagang dan menulis di blog.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mainan Baru

10 Oktober 2024   21:08 Diperbarui: 10 Oktober 2024   21:55 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Keseruan Adik dan sohibnya. (dokpri)

Aku pun ingin juga dong, dapat uang segitu di masa itu lumayan besar. Minta izin ke bapak, bisa di tebak responnya dilarang. Aneh juga kadang, kenapa harus dilarang. Toh, yang pengen kerja aku dan capak pasti aku sendiri. Gak habis pikir kenapa bapak dan Emak melarang, padahal itu bagus melatih kemandirian.

Kamu bisa tebak betapa menjengkelkan rasaku waktu itu. Betapa inginku tak dipahami dan aku tak paham pula dengan pikiran orang dewasa. Aku hanya ingin mainan baru, itu saja. Bebas memilih dan sesuka hati membeli untuk pamer ke teman-teman, aku juga punya mainan tak kalah bagus. Titik.

Sekarang aku baru memahami semuanya, alasan orangtua tidak cepat membelikan mainan bukan gak mau. Sebenarnya ingin sekali membelikan tapi uangnya gimana. Hal yang luput dari nalarku waktu itu adalah semua kebutuhan kami dapat membeli. Dari beras, susu formula dan seterusnya.

Jangan lupa, bapak dan Emak harus mencukupi anaknya delapan orang dengan penghsailan sebagai pedagang. Namanya pedagang, ada ramai dan kadang sepi. Tidak dengan kebutuhan kami yang wajib. Belum biaya pendidikan. Bagaimana jadinya kalau di alokasikan untuk membeli mainan tanpa perhitungan?

Sikap tegas orangtua melarang agar tidak memungut cengkih adalah bentuk kehatia-hatian ke kami anaknya. Apa yang kami ambil belum jelas hukumnya, apa yang punya mengijinkan atau melarang. 

Katakan mengijinkan, sebatas mana kadarnya. Teman-teman kadang nakal, kalau memungut dapat sedikit sering menggoyangkan pohonnya sehingga berguguran buahnya. Jadi, apa itu tidak bisa dikategorikan mencuri, ya. (**)

Pandeglang, 10 Oktober 2024  21.06

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun