"Ayah berjanji, ini pertengkaran terakhir Ayah dan Mamah.." Ayah meneruskan perkataannya sambil memelukku erat.
"Doakan Ayah ya Nak... agar bisa terlepas dari masalah yang Ayah hadapi."
Ku tatap wajah Ayah, wajah yang selalu mengerti Aku. Ayah yang memanjakan diriku sedari kecil.
"Iya Yah... semoga Ayah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik" kataku seraya memeluk Ayah.
.............................
Pagi itu pasar dipenuhi pengunjung, tampak Ayah memarkirkan motornya di tempat parkir. Hari itu rencana belanja kebutuhan untuk jualan. Ayah mau buka usaha kecil-kecilan, bisnis kuliner.
Esoknya Ayah diminta untuk bayar pajak motor Kakekku di Samsat Depok. Berangkat lebih pagi agar dapat nomor antrean di awal. Benar saja, baru beberapa saja yang antre. Setengah jam berlalu, mulai di penuhi antrean yang panjang.
Petugas belum datang, karena biasanya pukul 8 teng baru di mulai. Ayah melirik jam tangannya, 5 menit lagi, pikirnya.
Diambil hp dari tas kecilnya, Ayah membuka pesan di WAG.
Dibutuhkan penjaga toko, sepintas Ayah melihat postingan dari teman di Group WAG. Tanpa pikir panjang ia langsung merespon lowongan dengan menghubungi nomor yang tertera.
Kemudian berlanjut dengan komunikasi yang intens. Mulai Sabtu sudah mulai bekerja. Lega hati Ayah, meskipun dengan upah yang kecil namun bersyukur dapat kerjaan.