Pada masa reformasi  awal,isu tentang Weda dan otoritas Weda muncul kembali kepermukaan.Tokoh reformasi Hindu pertama adalah Rammchun Roy berusaha untuk membenarkan monoteisme yang berbasis Vedanta ,sekitar 1830 melanjutkan perjuangannya.Kemudian di akhir abad ke-19 Swami  Dayananda Saraswati mendirikan mendirikan gerakan Arya Samaj di Bombay,memperkuat keabsolutan Wedayang telah dicetuskan oleh gerakan Brahmo Samaj. Pada perkembangan selanjutnya tradisi Hinduisme memperkeras posisinya untuk mempertahankan otoritas Weda karena di bawah tekanan Budhisme,Jainisme,Materialisme.
Di masa modern Hinduisme sekali lagi mendapat tekanan dari sumber kristiani yang rasional,modernis,reformis,Hinduisme tidak bereaksi dengan cara yang sama.Hinduisme yang sekarang meninggikan pengalaman religius di atas otoritas religius dan tidak lagi terikat pada otoritas Weda dan menggunakannya sebagai sebuah simbol. [6]
Referensi
[1] Antoine,R.Sacred Books and Religious Literature,dalam Religious Hinduism,by Jesuit Sccholar.hal,31.
[2] Jesuit Scholars,Religious Hinduism,hal.24-25
[3] Masih,Yakub.The Hindu Religious Thought,hal.24
[4] Aurobindo,Sri/PanditM.P (Compl),ibid,.hal.7
[5] Jesiut  Scholars,Religious Hinduism,hal.25
[6] Renou,Louis,The Destiny of the Veda in India,ed& trans.Dev Raj Chanana(Dhelhi :Motilal Banarsidass,1965,hal.61),dikutip dalam Sharma,Arvind(ed),Our Religion,hal.43
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H