Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ibnu Umar dan Rukun Islam

12 April 2022   18:50 Diperbarui: 12 April 2022   18:52 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan ada sebagian kelompok yang ingin membaiatnya sebagai khalifah karena memang beliau layak. Namun, beliau menolaknya. 

Tekanan terus datang kepadanya untuk menjadi khalifah. Sampai akhirnya beliau mau menerima tawaran tersebut dengan syarat seluruh kaum muslim harus kompak membaiatnya. 

Syarat yang tidak mungkin dipenuhi, karena ka muslim sudah terbelah saat itu. Itulan Ibnu Umar.

Sekarang mari kita masuk ke pembahasan kandungan hadits ketujuh. Dari hadits ini, para ulama merumuskan rukun Islam. Sebenarnya, di dalam Al-Quran tidak ada yang menyatakan secara ekplisit kata rukun Islam. 

Hal ini menunjukkan bahwa kita belajar agama yang telah melalui proses ijtihad para ulama, tidak muncul secara tiba-tiba. Dasarnya adalah Al-Quran dan hadits.

Al-Quran dan hadits adalah sumber umum dan utama. Kemudian para ulama dengan kepakarannya dan kaidah yang disepakatinya merumuskan rukun Islam.

Rukun adalah pilar. Ibarat bangunan, jika tidak ada pilarnya, maka bangunan tidak akan bisa tegak. Rukun ini juga adalah yang menjadi syariat yang diturunkan Allah SWT kepada seluruh Nabi.

Shalat, sejak zaman Nabi Ibrahim AS sudah ada. Dalam Al-Quran kita mendapatkan doa Nabi Ibrahim AS yang meminta agar dirinya, anak dan keturunanya istiqomah mendirikan shalat. (QS Ibrahim: 40).

Bukan hanya shalat, syahadat, zakat, puasa, haji semua ada pada syariat nabi-nabi terdahulu. Tata caranya mungkin berbeda, tetapi hakikatnya sama.

Maka, rukun Islam itu sama sejak dulu. Para nabi tidak membawa syariat yang berbeda-beda. Mereka semua adalah muslim.

Hal lain yang penting, dalam rukun Islam setelah syahadat adalah shalat. Shalat menjadi tiang agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun