Ini yang sekarang jarang kita temui. Kebanyakan para penuntut ilmu memiliki niat yang tidak suci. Misalnya, pelajar yang belajar hanya untuk mengejar nilai, kelulusan, atau selembar ijazah.Â
Hal ini sebenarnya hanya merugikan dirinya sendiri. Hidup mereka menjadi tidak tenang, stres, dan tertekan. Tidak sedikit, yang alih-alih mendapatkan niatnya, justru mendapat kegagalan.
Ya, cinta ilmu adalah yang utama, dari sekedar ilmu itu sendiri. Cinta ilmu akan membuat ilmu bernilai dan bermakna. Cinta ilmu yang akan membuat kita terus belajar, sampai akhir hayat kita.
Sekarang, mari kita masuk kepada inti kandungan dari hadits ini. Hadits ini menceritakan asbabun nuzul surah Al-Qiyamah dari ayat 16-19.Â
Surah ini adalah nasihat Allah SWT kepada Nabi SAW agar tidak terburu-buru menghafal Al-Quran. Hal ini karena saking semangatnya Rasulullah SAW, sehingga ketika Jibril menurunkan wahyu, beliau ingin langsung segera mengikutinya dan menghafalnya (QS Al-Qiyamah: 16).Â
Allah SWT memberikan nasihat ini kepada Nabi SAW sebagai peringatan bahwa nanti yang akan menjadikannya kuat menghafal, memahami di dada adalah Allah SWT (QS Al-Qiyamah: 17).Â
Oleh karenanya, melalui ini kita dinasehati bahwa ketika membaca Al-Quran itu harus tartil. Tartil adalah membaca Al-Quran dengan memberikan hak atas setiap huruf dan sesuai dengan kaidah tajwid.
Tartil tidak menunjukkan kecepatan. Kecepatan bisa saja berbeda dari satu individu ke individu yang lain.Â
Hal ini diperkuat juga dengan perintah yang tegas dalam Al-Quran untuk membacanya dengan perlahan-lahan, atau dengan tartil semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kita (QS Al-Muzammil: 4).
Mengapa membaca Al-Quran harus dengan tartil? Tujuannya, agar kita mendapat curahan rahmat Allah SWT dengan mendengar dan memperhatikan bacaan Al-Quran (QS Al-'Araf 204).
Al-Quran bisa didengarkan ketika dibaca dengan tartil dari manapun asalnya. Baik dari kaset, suara di masjid, atau kita mendengarkannya secara langsung. Jika dibaca cepat, apalagi tidak ada tajwidnya, maka akan sulit kita mendengarkannya.