Kemeriahan Ramadan juga merambah ke dunia digital. Banyak platform media, baik media mainstream atau media sosial yang juga menyambut kedatangan bulan suci Ramadan dengan menawarkan berbagai macam programnya.Â
Ada program yang berbau hiburan dengan balutan nilai religi, ada juga program-program yang memang difokuskan dengan muatan Ramadan. Â Semua orang seolah menjadi lebih religius dengan kedatangan bulan yang mulia ini.
Lantas bagaimana kita perlu menyikapi ini semua?Â
Seperti yang dijelaskan diatas, kedatangan bulan suci Ramadan ada yang membawa suasana berbeda, tetapi ada juga yang membawa suasana  sama. Keduanya becampur aduk menjadi sebuah harmoni indah bulan Ramadan.Â
Namun sayangnya, kebanyakan kita terkadang lupa bahwa kedatangan bulan suci Ramadan seharusnya bisa dilihat dari suasana rohaninya, bukan hanya suasana jasmaninya.Â
Dari sisi rohaninya, perbedaan dan persamaan suasana juga perlu dikelola.Â
Kehadiran bulan Ramadan, berbeda dengan bulan lainnya. Ramadan membawa harta yang tak ternilai harganya bagi rohani kita.Â
Bulan Ramadan bisa diibaratkan sebagai sebuah gerbong kereta yang memiliki berbagai macam hadiah di dalamnya. Kedatangan gerbong itu seharusnya membuat kita bersiap-siap lari ke gerbong tersebut, membuka pintunya, dan mengambil hadiah sebanyak-banyaknya.Â
Seberapa banyak kita bisa mengambil hadiah dari gerbong tersebut sangat bergantung dari persiapan dan suasana rohani kita ketika menyambut kedatangannya.
Sang Pencipta membawakan gerbong itu ke dunia rohani kita dengan gratis tanpa meminta imbalan.Â
Betapa bodohnya kita jika kita tidak mampu mendapatkan hadiah sebanyak-banyaknya dari gerbong itu. Betapa ruginya kita jika tidak mau bergegas mengambilnya, padahal kita tahu gerbong itu tidak datang setiap saat.Â