Misalnya, pada paparan kebijakan terakhir ini, terlihat Mendikbud dan timnya begitu siap dengan argumen-argumennya yang berbasis data dan contoh. Saya merasakan bahwa argumen yang disampaikan memang telah direncanakan jauh sebelum SKB ini dibuat.Â
Bahkan mungkin argumen yang disampaikan memang sudah didasari dari prediksi akan apa yang akan terjadi kedepannya. Hal ini penting dilakukan di masa krisis melanda.
Pada kesempatan ini, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim juga mengatakan bahwa sekolah PTM ini bukan eksperimen. Menurut data di kemdikbud, sejak SKB empat menteri mengizinkan sekolah tatap muka, ada sekitar total 22 persen sekolah dari berbagai zona yang telah melakukan PTM.Â
Hal ini menunjukkan bahwa SKB empat menteri terbaru ini bukan tanpa dasar. Namun, SKB empat menteri terbaru ini memang menjadi satu rangkaian kebijakan yang telah dibangun Kemdikbud dari awal masa pandemi berlangsung.
Bahkan pada pemaparan SKB empat menteri kali ini, Mendikbud juga menggandeng Dirjen Paud Dikdasmen Kemdikbud Jumeri untuk menjelaskan praktik baik (best practice) PTM yang telah dilakukan di beberapa sekolah.
Pada sesi tanya jawab, Mendikbud juga mengklarifikasi bahwa PTM terbatas ini tidak mesti menunggu untuk dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru di bulan Juli. Jika seluruh tenaga pendidikan dan kependidikan sudah divaksinasi, maka sekolah harus segera melaksanakan PTM tatap muka.
Intinya, sekolah, orangtua, dan siswa harus segera mempersiapkan diri untuk memulai PTM terbatas ini.Â
Sebuah Refleksi
Sekarang, bola panas dipegang bersama Kemdikbud dan Kemenkes untuk bisa mengakselerasi vaksinasi kepada sekitar 5 juta lebih pendidik yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Apakah ini bisa dilakukan?Â
Sebagai warga negara yang baik, kita harus yakin bahwa pemerintah bisa dan mampu melakukannya, walaupun proses vaksinasi sendiri menuai beberapa polemik di masyarakat.
Alhasil, saya menilai SKB empat menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini menjadi panggung bagi Kemdikbud sebagai aktor utama pendidikan di negara kita.
Selain itu, dukungan dan sinergi yang mulai terlihat antar Kementerian dan Satgas Covid-19 semoga menjadi awal penyegaran baru bagi dunia pendidikan di Indonesia. Harapannya, PTM terbatas yang sudah sangat dirindukan oleh seluruh siswa, pendidik, dan orangtua akan bisa benar-benar direalisasikan.