Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Membuat Pertanyaan Guru kepada Siswa Lebih Bermakna

27 Desember 2020   09:14 Diperbarui: 27 Desember 2020   13:32 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bloom (1956) mengusulkan taksonomi hierarkis tentang bagaimana berbagai "pertanyaan" diproses dalam pikiran. Taksonomi Bloom menggambarkan proses berpikir siswa untuk terlibat dalam enam tingkatan sebagai berikut: mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.[6]

Tingkat "Mengingat" mewakili tingkat berpikir terendah ketika proses pembelajaran terjadi. Pada level ini, siswa mengingat, mengulang dan menghafal informasi. Pertanyaan yang bisa diajukan pada tingkat ini, "Apakah ini? Bisakah Anda menjelaskan kembali? Bisakah Anda menunjukkan kembali?"

Dalam tingkat kedua, siswa menjelaskan, menafsirkan, dan memparafrasekan informasi, di mana mereka sudah mengetahui informasi dasar sehingga mereka memiliki kemampuan menggunakan kata-kata mereka sendiri untuk memparafrasekan dan menjelaskannya. Pertanyaan yang bisa diajukan pada tingkat ini, "Fakta atau ide apa yang menunjukkan ...? Bisakah Anda menjelaskan apa yang terjadi ...?"

Selanjutnya siswa dapat mengaplikasikan informasinya dalam situasi nyata untuk menyelesaikan masalah. Mengidentifikasi koneksi dan hubungan serta cara penerapannya sangat penting dalam langkah ini. 

Pertanyaan yang bisa diajukan pada tingkat ini, "Apa akibatnya jika...? Fakta apa yang akan Anda pilih untuk ditunjukkan...? Pendekatan apa yang akan Anda gunakan untuk...? Bagaimana Anda akan menggunakan..?"

Dalam langkah selanjutnya analisis, siswa membandingkan, membedakan, mengklasifikasikan, mengkategorikan, dan mendapatkan apa yang mereka pelajari dengan informasi lain atau pengalaman lain. 

Pertanyaan yang bisa diajukan pada tingkat ini, "Apa yang bisa Anda simpulkan ...? Apa hubungan antara...? Bukti apa yang bisa kamu temukan...? Hal-hal apa yang membenarkan..?"

Kemudian pada tingkat selanjutnya, siswa melakukan penilaian dan pengambilan keputusan tentang situasi atau pengalaman nyata. Seperti yang diungkapkan Bloom, pada tingkat kognitif ini, siswa dapat mengevaluasi informasi dan merekomendasikan tentang bagaimana mereka dapat meningkatkan hal-hal di tingkat kritis tertinggi berpikir (critical thinking). 

Pertanyaan yang bisa diajukan pada tingkat ini, "Bagaimana Anda bisa memilih? Bagaimana Anda bisa membuktikan? Bagaimana Anda memprioritaskan? Informasi apa yang akan Anda gunakan untuk mendukung?"

Dan akhirnya, siswa mensintesis, membuat, menemukan, memprediksi, membangun, merancang, membayangkan, meningkatkan, memproduksi, dan mengusulkan pengalaman baru berdasarkan pengalaman mereka pada langkah sintesis ini. 

Pertanyaan yang bisa diajukan pada tingkat ini, "Apa yang bisa diubah untuk meningkatkan? Bagaimana Anda menguji...? Cara apa yang akan Anda rancang ...? Hasil apa yang akan kamu prediksi untuk?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun