Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menyoal Siswa sebagai Amanah Orangtua kepada Guru

15 November 2020   19:49 Diperbarui: 15 November 2020   20:02 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangtua siswa mengantar anaknya ke sekolah (KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Karena sejatinya, pendidikan akan berjalan lebih baik dengan peran serta aktif orang tua. Guru, siswa, dan orang tua seharusnya bisa menjadi segitiga emas pendidikan yang perlu terus dijaga komunikasi diantara ketiganya.

Peran guru seharusnya lebih dari sekedar penerima amanah yang sementara. Seperti yang kita tahu, amanah adalah titipan, dan titipan adalah sementara.

Sejatinya, siswa tidak dijadikan hanya sebagai amanah sementara. Guru seharusnya bisa menerimanya sebagai amanah yang berkelanjutan. 

Dalam dunia pendidikan ini disebut dengan pendidikan berkelanjutan (long life education). Artinya, sampai kapanpun, siswa akan menjadi amanah bagi gurunya, dan guru tak akan pernah berhenti mendidik sampai kapanpun.

Hubungan siswa dan guru dalam pendidikan formal bisa saja selesai dengan kelulusan dan ijazah, tetapi pendidikan hakiki berjalan sepanjang hayat. 

Alhasil, amanah menjadi sifat penting bagi orang tua dan guru. Orang tua dan guru yang amanah akan membawa keberhasilan pendidikan pada siswa. 

Amanah bisa berjalan dengan baik jika hak-hak dalam amanah bisa diberikan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi. Inilah salah satu kunci keberhasilan pendidikan yang perlu kita pahami.

[Baca Juga: Pendidikan Memberimu Sayap untuk Terbang]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun