Yang juga tak kalah pentingnya adalah kita perlu memberi pemahaman kepada siswa bagaimana seharusnya bersikap yang tepat, cermat dan seimbang pada setiap keadaan. Jangan sampai siswa menggunakan sifat dan karakter yang dimilikinya pada momen dan keadaan yang kurang tepat.
Alhasil, semua usaha itu memerlukan pengorbanan dari seorang guru. Pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran yang tak mengenal lelah.
Pastinya, membentuk dan menanamkan karakter kedua pada siswa tak semudah menempelkan mask of survival atau topeng keselamatan.Â
Oleh karena itu, kiranya perlu kita melakukannya dengan penuh kesabaran, kasih sayang dan perhatian. Mencoba menyentuh hati dan pikirannya agar karakter yang ditanamkan melekat selamanya pada diri siswa.
[Baca Juga: Masks of Survival pada Anak]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H