Ketiga, siswa harus bisa menuangkan semua ide dan gagasan yang dimilikinya dalam sebuah karya ilmiah. Karya ilmiah dalam bentuk hasil nyata (produk) yang diharapkan bisa menjadi solusi pemecahan terhadap permasalahan yang ada di kehidupan.Â
Teori Belajar Konstruktivisme
Dilihat dari sisi teori belajar. Metode PBL ini berakar dari teori belajar konstruktivisme. Teori belajar ini mengedepankan keaktifan siswa. Sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator.
Siswa dituntut untuk mengkonstruksi pemahamannya (kognitif) secara mandiri. Siswa menggabungkan pengetahuan yang telah dimilikinya dan mencoba mengkonstruksi pengetahuan baru dengan pengalaman dalam dirinya.
Bicara tentang teori belajar konstruktivisme, ada dua tokoh penting yang mempelopori teori dasar konstruktivisme ini, yaitu Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Teori yang dikemukakan oleh Jean Piaget disebut konstruktivisme psikologi/individu/kognitif, sedangkan teori yang dipelopori oleh Lev Vygotsky adalah konstruktivisme sosial.
Menurut Jean Piaget informasi masuk ke dalam diri manusia melalui proses adaptasi, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi jika informasi baru sesuai dengan skema yang sudah ada dalam pikirannya. Akomodasi terjadi jika informasi baru tidak mempunyai ciri-ciri persamaan dengan informasi dalam skema pikirannya sehingga dibutuhkan penyesuaian.
Asimilasi dan akomodasi terjadi dalam rangka mencapai ekuilibrasi (keseimbangan) yang dapat membuat seseorang menyatukan pengalaman luar dengan struktur dalamnya, mengalihkan dari satu tahap berpikir ke tahap berpikir berikutnya. Inilah proses konstruksi pengetahuan yang terjadi dalam pikiran manusia.
Dari sudut pandang Vygotsky, konstruktivisme adalah perkembangan konsep berpikir berkembang secara sistematis, logis, dan rasional dengan bantuan dan bimbingan orang lain. Jadi, teori ini disebut teori konstruktivisme sosial. Teori ini berperan utama dalam pembelajaran dalam konteks sosio-budaya.
Ada 2 konsep penting dari teori Vygotsky, yaitu zone of proximal development (ZPD) dan Scaffolding. ZFD adalah kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerja sama dengan teman sejawat yang lebih mampu. Sedangkan, scaffolding merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa yang dikurangi secara bertahap untuk belajar dan memecahkan masalah.Â
Sebuah Refleksi
Dilihat dari dasar pembelajaran PBL dan teori belajar konstruktivisme, bisa dikatakan proyek sains bisa menjadi metode pembelajaran efektif yang sangat penting dalam pendidikan siswa.
Yang membuat menarik adalah ketika banyak lomba proyek sains yang bisa diikuti. Ada yang skala lokal, nasional, dan internasional. Format dan bentuk lombanya pun bermacam-macam.Â
Ada yang sekadar hanya membuat karya tulisnya, ada yang harus datang dan mempresentasikan karya, dan yang paling sering, karya harus dipamerkan di sebuah pameran karya ilmiah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!