Alhasil, satu-satunya jalan untuk mengurai benang kusut kasus terorisme adalah dengan adanya dialog. Dialog antar negara dalam satu kesatuan, dialog antar umat beragama dalam satu hubungan toleransi, dialog yang akan menjembatani kemanusian.Â
Menjadi jembatan itu tidak enak, harus diinjak-injak dan digantungkan di dua sisi. Tetapi sejatinya tanpa jembatan tak akan mungkin terjalin komunikasi antara dua sisi yang berbeda. Pertanyaannya, siapkah kita menjadi jembatan itu?
[Baca Juga: Jaga Kesehatan di Masa Pandemi dengan Keseimbangan ala Nabi Muhammad SAW]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H