Mohon tunggu...
Mahfuzh Al Ansori
Mahfuzh Al Ansori Mohon Tunggu... Guru - Tidak ada senjata yang lebih sempurna selain persatuan

Jika kebencian telah mengakar dalam hati seseorang maka bersiaplah untuk kehilangan akal sehat. maka jangan sampe kehilangan akal sehat yaaa, mari kita baca, baca dan baca serta pamahi setiap pertistwa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik: Merdeka Belajar Upaya Meningkatkan Kemampaun Mental Map

16 April 2023   22:46 Diperbarui: 16 April 2023   22:52 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Mental Map Perjalanan secara manual dan digital 

Penelitian empiris menunjukan bahwa mental map peserta didik di SMA terhadap kota Jakarta dan Indonesia berada pada kategori rendah. Kondisi ini cukup memprihatinkan karena salah satu keterampilan yang harus dimiliki murid dalam pembelajaran geografi merupakan kemampuan penguasaan ruang (mental map) yang baik. 

Bayangkan apabila murid tidak memiliki mental map yang baik dalam jangka panjang maka bisa jadi tidak akan mengenali karakteristik bangsanya. Tidak bisa dipungkiri yang menjadi murid saat ini tidak akan memiliki kontribusi apa-apa dalam pembangunan karena tinggi rendahnya keterampilan mental map yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi partisipasi dalam pengambilan keputusan di masyarakat.

Disinilah penulis berupaya melakukan inovasi dalam pembelajaran di kelas dalam rangka meningkatkan keterampilan mental map murid di SMAN 3 Jakarta dengan memanfaatkan rute perjalanan siswa dari rumah menuju sekolah atau dari sekolah menuju rumah untuk mengenali lingkungannya dalam rangka meningkatkan mental map yang dikaitkan dengan materi pemanfaatan potensi geografis Indonesia yang berada pada kelas XI. 

Domain Capain pembelajaran mengembangkan pertanyaan tentang karakteristik wilayah dengan aktvitas tertentu akibat perubahan fisik dan sosial, berupa posisi strategis dan menjelaskan pengaruh letak astronomis, geologis, dan geografis Indonesia serta mampu mempublikasikannya.

 Identifikasi Pembelajaran Berdiferensiasi 

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan belajar secara individual, dimana masing-masing murid memiliki gaya belajar yang berbeda seperti visual, auditori dan kinertetik selain itu murid juga memiliki kemampuan kognitif yang berbeda. Untuk mengetahui gaya belajar murid diperlukan asesmen gaya belajar yang dilakukan oleh Bimbingan Konseling (BK) sehingga guru mata pelajaran diberikan hasil asesmen yang dilakukan BK. 

Namun untuk menentukan kemampuan kognitif, guru mata pelajaran melakukan asesmen awal sesuai dengan karakteristik pembelajaran yang akan dipelajari. Hasil asesmen awal pada kemampuan kognitif murid dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu, kemampuan kognitif murid yang rendah (skor <77), sedang (skor 77-88), dan kemampuan kognitif yang tinggi (skor >89).

Menentukan pembelajaran berdiferensiasi dalam tulisan ini fokus pada berdiferensiasi proses dan prodak. Maka guru memadukan dua komponen asesmen, yaitu asesmen awal yang bersifat kemampuan kognitif dan asesmen dari BK yang bersifat gaya belajar. Perpaduan keduanya tergambar pada diagram berikut.  

Gambar 1. Kuadran gaya belajar berdiferensiasi (sumber: Modifikasi penulis)
Gambar 1. Kuadran gaya belajar berdiferensiasi (sumber: Modifikasi penulis)

Diagram kuadran penentuan pembelajaran berdiferensiasi tersebut didapatkan bahwa dari 37 murid dapat dikelompokan antara lain:

  • Kuadran I (kemampuan kognitif tinggi dengan memiliki gaya belajar visual, auditori dan kinertetik) sebanyak 20 murid yang dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 murid.
  • Kuadran II (kemempuan kognitif sedang dengan gaya belajar visual, auditori dan kinestetik sebanyak 12 murid yang dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 murid.
  • Kuadran II (kemampuan kognitif rendah dengan gaya belajar visual, auditori dan kinestetik sebanyak 5 murid yang digabungkan menjadi 1 kelompok.

Pengelompokan kemampuan kognitif murid ini dilakukan untuk memudhakan guru dalam mengarahkan murid sesuai gaya belajar dengan tingkat kemampuan yang cenderung sama setiap kelompok. Guru mampu mengidentifikasi dengan cepat dan tepat kendala yang dihadapi murid dalam memahami materi pembelajaran pemanfaatan potensi geografis serta membuat peta mental perjalana dari rumah ke sekolah maupun sebaliknya dalam rangka peningkatan kemampuan keterampilan mental map pada murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun