[caption caption="http://jogja.tribunnews.com"][/caption]
Jokowi, Engkau tau?
Negeriku sama dengan negerimu
Engkau tau apa pautan Engkau dan aku?
Engkau dalam singgasana dan aku jelata dalam gubuk nestapa
Â
Jokowi, Engkau tau tentang kampung halamanku?
Negeriku negerimu, kampung suka duka rakyatmu
Engkau tak mengerti andai tak kukabari
Karena Engkau tak seperti dulu lagi
Saat engkau bebas berdiri, say I love you kepada kami
Â
Blusukanmu pada kertas bisu yang Engkau tulis
Nyaris sirna dan pupus dalam sanubari
Karena lalu lalang dan simpang siur urusan harga diri
Dalam bayang-bayang diawasi atau mengokang senjata regulasi
Â
Jokowi, Engkau tau?
Dulu bumi acap kali menangis menantimu
Gunung merapi menjerit histeris memanggilmu
Pinggul bumi bergoyang sendiri tanpa alunan musik menyambutmu
Harapkan anak-anak negeri hidup bukan dalam terpaan angin janji palsu
Â
Jokowi, Engkau laksana biduk dihempas gelombang
Bersama arus dan riak-riak kecil engkau bertahan
Lepaskan jangkar bidukmu terikat karang
Jangan sampai biduk tiris menanti karam
Â
Jokowi, aku dan rakyatmu suka cara senyummu
Menyejukkan hati kami anak negri
Walau harga barang komoditi membumbung tinggi
Membius perihnya relung hati
Larut bersama tawa candamu seolah lupakan janji
Â
Jokowi, Bapak Presiden pemimpin kami
Ini, sepotong memori dalam kalbu negeri
Dengarkan,
Tuliskan,
Ingatkan,
Camkan,
Lakukan,
Sekarang, saat keris dan pedang dalam genggammu
Sejahterakan semua penduduk negeri
Dari pedalaman terpencil berkaki telanjang, berpakaian ilalang
Hingga ke kota dalam hilir mudik besi-besi tua berjalan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H