Mohon tunggu...
Mahfudh Harun
Mahfudh Harun Mohon Tunggu... Administrasi - Suka menulis dan senang berbagi

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

[JOKOWI] Sepotong Memori Dalam Kalbu Negeri

18 Desember 2015   13:43 Diperbarui: 18 Desember 2015   20:37 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="http://jogja.tribunnews.com"][/caption]

Jokowi, Engkau tau?

Negeriku sama dengan negerimu

Engkau tau apa pautan Engkau dan aku?

Engkau dalam singgasana dan aku jelata dalam gubuk nestapa

 

Jokowi, Engkau tau tentang kampung halamanku?

Negeriku negerimu, kampung suka duka rakyatmu

Engkau tak mengerti andai tak kukabari

Karena Engkau tak seperti dulu lagi

Saat engkau bebas berdiri, say I love you kepada kami

 

Blusukanmu pada kertas bisu yang Engkau tulis

Nyaris sirna dan pupus dalam sanubari

Karena lalu lalang dan simpang siur urusan harga diri

Dalam bayang-bayang diawasi atau mengokang senjata regulasi

 

Jokowi, Engkau tau?

Dulu bumi acap kali menangis menantimu

Gunung merapi menjerit histeris memanggilmu

Pinggul bumi bergoyang sendiri tanpa alunan musik menyambutmu

Harapkan anak-anak negeri hidup bukan dalam terpaan angin janji palsu

 

Jokowi, Engkau laksana biduk dihempas gelombang

Bersama arus dan riak-riak kecil engkau bertahan

Lepaskan jangkar bidukmu terikat karang

Jangan sampai biduk tiris menanti karam

 

Jokowi, aku dan rakyatmu suka cara senyummu

Menyejukkan hati kami anak negri

Walau harga barang komoditi membumbung tinggi

Membius perihnya relung hati

Larut bersama tawa candamu seolah lupakan janji

 

Jokowi, Bapak Presiden pemimpin kami

Ini, sepotong memori dalam kalbu negeri

Dengarkan,

Tuliskan,

Ingatkan,

Camkan,

Lakukan,

Sekarang, saat keris dan pedang dalam genggammu

Sejahterakan semua penduduk negeri

Dari pedalaman terpencil berkaki telanjang, berpakaian ilalang

Hingga ke kota dalam hilir mudik besi-besi tua berjalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun