Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Agar Produktif di Bulan Ramadan, Tips yang Ini Berbeda!

15 April 2021   17:14 Diperbarui: 23 April 2021   11:15 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi meningkatkan produktivitas. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Corona benar-benar mengubah dunia. Semua sektor dan bidang hampir tidak ada yang tidak terdampak. Mungkin banyak dari kamu yang diminta bekerja di rumah tapi gaji dipotong, ada yang dirumahkan tanpa digaji, bahkan ada pula yang di-PHK dari tempat kerjanya. 

Buat kamu yang sedang merasakannya, jangan bersedih, jangan bimbang, semoga tulisan ini bisa menjadi solusi dari permasalahanmu.

Kita coba produktif di rumah. Kita tetap bekerja, tetap belajar, tetap berkarya, dan tetap menghasilkan. Bagi yang di-PHK, kita coba buat lapangan pekerjaan yang baru walau di rumah. 

Tulisan yang sederhana ini semoga bisa membantumu yang mungkin saat ini sedang malas karena dirumahkan, puasa, tidak bisa keluar, bingung kerja apa, dan sebagainya.

Produktif. Kita coba aktif di tengah pandemi yang virusnya kian agresif. Membuat sebuah karya yang inovatif, bekerja tetap efektif, bahkan membuat lapangan kerja baru yang lebih kreatif. 

Walau saya seorang penulis, tapi materi kali ini tidak dikhususkan untuk penulis saja. Tapi, untuk kamu semua yang terdampak COVID. Apalagi sekarang lagi Bulan Ramadan, saatnya manfaatkan skill yang kamu miliki untuk mendapatkan keberkahan di Bulan Ramadan. 

Kalau kita produktif, pasti skill kita akan semakin terasah. Beberapa hal di bawah ini semoga bisa menuntunmu untuk terus produktif berkarya walau di tengah pandemi. Semakin produktif, semoga skill kamu semakin aktif.

PERTAMA, CIPTAKAN LINGKUNGAN YANG RAPIH

Lingkungan yang berantakan akan menuntutmu untuk malas dan enggan untuk melakukan aktivitas apapun. Tapi, lingkungan rapih yang justru bisa membuatmu nyaman dan ada semangat untuk melakukan berbagai aktivitas. 

Entah itu memasak bersama ibu, membantu ayah merapihkan rumah, produktif berkarya dengan membuat buku sendiri, atau kamu punya hobi yang biasa kamu jalankan di rumah. 

Selain itu, membuatmu fokus bekerja. Kamu enggak mau kan, kalau lagi enak-enak bekerja, tiba-tiba ada kecoa terbang melintas di depanmu?

KEDUA, BUAT RUANG KERJA YANG KONDUSIF

Jika saat ini kamu sedang dipekerjakan di rumah, cobalah rancang sebuah ruangan yang memang membuatmu nyaman untuk bekerja. Kalau bisa buat ruang khusus untukmu bekerja di rumah. Misal, menggunakan kursi bantalan, meletakkan tanaman hijau di atas meja kerja, dan sebagainya. Sepele, tapi sepertinya corona memang mengajarkan kita untuk terus memutar otak bagaimana menjalani hidup sebaik mungkin.

Salah satunya mungkin bagi penulis. Untuk menemukan ide yang bagus itu tidak mudah, dan lingkungan kerja yang nyaman ditempati akan mendorong pikiran kita untuk menemukan ide menulis. Menarik bukan? 

Saya pun di rumah sedang mendesain ruang kerja sendiri yang menurut saya nyaman dan enak. Semakin kondusif ruang kerjanya, maka kita akan semakin nyaman dalam mengembangkan skill kita. 

Apalagi sekarang lagi Bulan Ramadan. Tubuh kita akan mudah lemas dan malas. Sehingga, perlu yang namanya ruang kerja kondusif agar tidak mudah lelah karena suasananya yang membuat kita nyaman.

KETIGA, SUSUN JADWAL HARIAN DAN MINGGUAN

Siapapun kamu ... tidak peduli usia, penghasilan, jenis kelamin, agama, jodohnya siapa #eh semuanya memiliki waktu yang sama. 

Jadi, bagi saya pribadi sungguh aneh ketika ada orang yang bilang waktunya tidak cukup untuk melakukan berbagai hal ini dan itu. Ini bukan tentang seberapa banyak waktu yang kamu miliki, tapi tentang seberapa efektif kamu mengatur waktu.

Wajar saja kalau kamu malas dan tidak produktif. Karena kamu bingung mau melakukan apa, tidak tahu apa yang harus dilakukan, pusing memikirkan pemasukkan yang tidak ada, dan sebagainya. 

Akhirnya skill yang harusnya bisa diasah, ini malah terbengkalai begitu saja. Apalagi Bulan Ramadan kaya gini, cobaannya banyak. 

Semua waktu digunakan untuk mengeluhkan takdir yang sudah kita terima. Padahal, ini adalah cara Allah SWT menguji hamba-Nya untuk tetap taat di tengah pandemi yang tak kasat.

Jadi, cobalah mulai sekarang berpikir untuk membuat to do list agenda harian dan mingguanmu. Hal ini sangat berguna untuk mengefektifkan waktu yang ada dan mempercepat pekerjaan kamu. 

Tanpa jadwal, kamu akan seenaknya di rumah. Jadi kaum rebahan, malas-malasan, ibadah ogah-ogahan, maunya main games online, dan main media sosial.

KEEMPAT, ATUR WAKTU

Kamu perlu sebuah sistem untuk mengatur waktu dengan baik. Selain dibuat jadwal, kamu bisa menggunakan sistem waktu dalam bentuk kuadran. Cobalah bagi semua kegiatanmu ke dalam empat kuadran.

  • Kuadran I: hal penting, mendesak, dan menjadi prioritas
  • Kuadran II: hal penting yang tidak mendesak
  • Kuadran III: hal yang tidak terlalu penting tapi harus dilakukan
  • Kuadran IV: hal-hal yang menjadi keinginan dan tidak penting

Nah, cobalah masukkan list kegiatanmu ke dalam empat kuadran di atas. Kamu akan tahu mana kegiatan yang menjadi prioritas dan mana kegiatan yang harus disingkirkan dahulu. 

Sehingga, kamu ada waktu khusus untuk mengembangkan skill kamu. Apalagi Bulan Ramadan seperti ini, kamu juga perlu menyusun waktu-waktu yang prioritas seperti target ibadah, itikaf, dan sebagainya. Tapi, kamu harus mentaatinya kalau sudah dibuat. Percuma dibuat, tapi kalau tidak ditaati. 

KELIMA, TANAMKAN KEBIASAAN KUNCI

Charles Duhig dengan pedihnya ia menciptakan kebiasaan "kunci" dalam bukunya yang berjudul The Power of Habit. Apa maksudnya? Maksudnya adalag FOKUS. 

Kuncilah dirimu untuk fokus pada aktivitas yang sudah kamu buat jadwalnya. Sehingga pikiranmu tidak kedistraksi dengan hal-hal di luar itu. Misalnya, media sosial, nonton YouTube, dan sebagainya.

Jadi, fokus pada kebiasaan utama atau aktivitas utama. Kalau itu kamu lakukan, maka kamu akan semakin pandai dalam mengatur waktumu di rumah dan bisa lebih mudah dalam mengembangkan skill kamu. 

Salah satunya menulis buku. Kalau mudah terdistraksi oleh media sosial misalkan, naskah kamu tidak akan pernah selesai. Jadi harus FOKUS, FOKUS, DAN FOKUS.

KEENAM, BUAT JAM ISTIRAHAT

Tanpa istirahat, kamu akan mudah stress. Terlalu banyak istirahat, kamu akan mudah malas. Maka, untukmu yang saat ini sedang bekerja di rumah atau sudah menyusun jadwal kegiatan di rumah, cobalah berikan waktu untuk istirahat. 

Eric Jensen, seorang ilmuwan neurosains mengatakan kalau memberikan otak jeda istirahat secara periodik akan mengoptimalkan fungsi kerja otak lebih maksimal.

Nah, itu berarti kamu harus menyediakan waktu juga untuk istirahat. Tapi, dalam jangka waktu yang periodik. Jangan terlalu lama dan jangan terlalu sebentar. Buatlah jeda waktu yang sama. 

Misalnya, setiap tiga jam sekali atau setiap empat jam sekali. Jadi, buatlah seolah-olah kamu sedang bekerja di kantor atau sekolah atau kuliah. Sehingga, ketika kamu sedang menjalankan hobi, mengasah skill, dan sebagainya, pekerjaannya akan maksimal. Karena otak kamu siap bekerja dan tidak sedang lelah.

KETUJUH, HINDARI MULTITASKING

Multitasking adalah mengerjakan dua atau lebih pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Contoh sederhananya adalah kamu main handphone sambil membuka laptop. 

Banyak pandangan keliru yang menganggap bahwa multitasking akan membuat tugas-tugas lebih cepat selesai. Multitasking memang membuat kamu mengerjakan lebih banyak, tapi tidak lebih cepat dan efektif.

Ada sebuah buku yang saya baca, judulnya dongkrak kinerja otak agar berpikir lebih cepat. Di sana tertulis, kalau multitasking adalah kegiatan yang membuat otak kita berpikir lambat. Dengan mengerjakan tugas secara multitasking, otak kamu terpecah-belah ke berbagai hal yang akhirnya tidak dapat fokus. Kalau sudah begitu, hasil pekerjaan justru menjadi tidak optimal dan bisa jadi malah lebih lama. Begitu pun ketika kamu sedang mengembangkan skill kamu, kalau ditambah pekerjaan lain, pasti tidak akan maksimal yang dihasilkan. Begitu pun ketika kamu punya target Ramadan, jangan terlalu banyak target. Nanti akhirnya mudah jenuh dan tidak maksimal.

TERAKHIR, BANGUN LEBIH AWAL

Apalagi ramadan seperti ini. kalau abis sahur, jangan tidur lagi. Tidur abis subuh, tidur abis ashar, dan tidur abis maghrib, itu dilarang dalam islam. Kenapa? Kalau dilihat dari sisi medis, ternyata bisa mengancam kesehatan kita. Lengkapnya, silahkan cari di Google ya.

Tahu enggak sih? Ketika kamu bangun pagi, ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan.

Pertama, menghadirkan energi positif. Seorang penulis terkenal di Amerika yang bernama Hal Erold, mengatakan bahwa memulai hari lebih awal ketika yang lain terlelap, akan menghadirkan energi positif yang jarang kita dapat pada jam-jam normal. Hal Erold menulis sebuah buku dengan judul The Miracle Morning yang telah mengispiransi ratusan ribu orang di dunia akan manfaat bangun pagi.

Nah, kan ... islam mengajarkan dan sainslah yang membuktikan.

Kedua, menghindari depresi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatric Research menemukan salah satu cara untuk melawan depresi. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa orang yang rajin bangun pagi memiliki risiko penyakit mental yang lebih rendah terutama pada wanita.

Ketiga, bisa tidur lebih awal dan lebih nyeyak. Di dalam tubuh manusia, kita mengenal yang namanya jam biologis. Dengan tidur larut malam akan berakibat bangun kita menjadi siang. 

Begitu juga sebaliknya, bangun lebih awal maka waktu tidur kita bisa lebih awal daan lebih nyenyak. Jika ini kita abaikan, maka akan berakibat timbul berbagai masalah seperti insomnia, obesitas, diabetes tipe 2 (kencing manis), depresi, bipolar disorder, dan gangguan mood. Selain itu, jam biologis yang berantakan juga berisiko memengaruhi daya tahan tubuh.

Jadi, mumpung kamu di rumah. Jangan jadikan begadang sebagai tempat untuk menyelesaikan pekerjaan. Tahu sendiri dampaknya seperti di atas kan? Begitu pun ketika kamu sedang mengasah skill kamu di Bulan Ramadan, harus ingat waktu juga. Tetap tidur lebih awal, agar bisa bangun lebih awal.

***

Nah, mungkin itu beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar tetap produktif di rumah. Walau corona masih belum bisa dikendalikan sepenuhnya oleh negara kita, setidaknya kitalah yang harus cerdas dan kreatif dalam beradaptasi di tengah pandemi seperti ini. 

Semoga tips di atas bisa membantu kamu untuk mengasah skill yang kamu miliki lebih mudah lagi. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun