Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perselingkuhan Nissa Sabyan dan Ayus, Cukupkan Kasusnya! Ini Pelajaran untuk Anda!

20 Februari 2021   12:02 Diperbarui: 20 Februari 2021   12:06 2931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum saya masuk ke inti tulisan, sedikit saya ingin menginformasikan kepada kamu semua terkait berita yang beredar. Saya yakin semua yang update dunia hiburan, update berita trending, dan suka nonton YouTube, pasti tahu berita tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh Nissa Sabyan dan Ayus. Berita ini masih trending satu di YouTube. 

Dilansir dari kompas.com, Nissa Sabyan dan Ayus ketahuan selingkuh sejak dua tahun lalu. "Kami tidak tahu ya mereka berhubungannya sejak kapan, tapi ketahuannya itu sudah hampir dua tahun lalu," ucap Fadhila Nova, adik kandung Ayus.

Begitulah kurang lebih pengakuan dari adik kandungnya Ayus bahwa berita ini benar-benar fakta dan bukan omong kosong apalagi hoax. Inti beritanya adalah Ayus sudah berumah tangga, tapi Ayus selingkuh dengan Nissa Sabyan. Cukup seperti itu dan sampai di situ.

Tapi, saya tidak ingin membahas berita ini lebih jauh. Kalau ingin membaca lebih dalam, silakan selami akun-akun gosip. Di sini, saya ingin semua yang membaca tulisan saya bisa mengambil pelajaran berharga dari apa yang sudah beredar akhir-akhir ini.

PERTAMA, BUKAN HIJABNYA

Ya, saya ingin menekankan kepada semuanya. Ini bukan masalah hijabnya atau pakaiannya. Ini masalah akhlak yang ada dalam diri orang tersebut. Sehingga dia dipandang buruk oleh masyarakat. Satu hal yang perlu teman-teman ketahui. Wanita berhijab belum tentu solehah, tapi wanita solehah sudah pasti berhijab.

Jadi, buat kamu-kamu yang memang ingin menjadi lebih baik, langkah pertama adalah tutup auratmu yaitu dengan hijab. Walau akhlakmu belum seutuhnya baik, tapi setidaknya kamu sudah menjalankan kewajiban yang Tuhan perintahkan. Masalah akhlak itu pasti akan mengikuti. 

Perihal ke depan akan banyak godaan dan rintangan seperti berita ini, sebenarnya ini adalah ujian dari Tuhan. Apakah kamu berhasil mempertahankan hijab dan akhlakmu ketika diuji dengan seorang laki-laki, atau tidak?

KEDUA, SESUAIKAN KARAKTER DENGAN PROFESI

Saya alhamdulillah sudah menulis buku motivasi dari akhir tahun 2017. Belum terlalu lama. Semenjak membuat buku motivasi, saya sadar bahwa karakter saya harus dibentuk. 

Untuk apa? Agar motivasi yang saya share ke masyarakat bisa mengena. Karena saya penulis buku motivasi. Sehingga, saya harus menanamkan karakter yang baik dan bagus dalam diri saya. 

Sehingga, itu akan menjadi kecocokan dengan buku motivasi yang selama ini saya ciptakan. Jangan sampai saya menasehati orang untuk lebih baik, sedangkan karakter saya buruk. Nah, itu berarti ketidaksesuaian antara karakter diri dengan profesi yang diampu.

Begitu pun dengan kasus ini. Banyak sekali netizen yang berkomentar buruk tentang Nissa Sabyan. Salah satunya adalah,

"Bakal susah diterima netizen kalau ada lagu religi terbaru dari Sabyan,"

"Sabyan bubar saja, dah enggak cocok bawain lagu religi lagi,"

Saya setuju sekali dengan kalimat ini. Karena Nissa selama ini dipandang sebagai sosok yang baik. Apalagi dengan lagu-lagu religinya yang selalu trending di YouTube. Tapi karena berita buruk ini, akhirnya pandangan masyarakat berubah. Saya ibaratkan begini, ada preman nyuruh orang salat. Pantas tak kira-kira? Kurang cocok kan?! Orang-orang pasti akan menjawab, "Benerin dulu hidup loe!"

Begitu pun dengan seseorang yang ingin mendakwahkan kebaikan. Dia harus bisa dipandang baik oleh masyarakat. Agar dakwahnya mengena. Agar kebaikan yang ia sampaikan lebih mudah diterima. Agar tidak dicap sebagai pendakwah abal-abal. Terlebih, menjaga nama baik agama islam juga. Kasus ini memberikan renungan yang luar biasa bukan?

KETIGA, MENGIDOLAKAN ORANG YANG SALAH

Saya yakin tidak sedikit yang mengidolakan grup gambus ini. Tapi yang ingin saya tanyakan adalah kamu mengidolakan grup gambus karena lagunya? Atau karena yang nyanyi? Nah, akhirnya mulai pikir-pikir kan? hehe Saya jadi teringat dengan sebuah perkataan bijak. Wanita cantik itu belum tentu baik, tapi wanita baik akan selalu cantik.

So, jangan mengidolakan seseorang karena wajahnya. Kalau kita ingat kembali surat An-Nur ayat 30-31, kita sebagai umat islam harus rajin menundukkan pandangan dari hal haram yang dilihatnya. Memang sulit. Saya pun begitu. Tapi lebih baik berusaha daripada tidak sama sekali. APalagi kalau sudah berumah tangga. Godaan setan pasti akan banyak untuk menguji keimanan kita.

Berbicara tentang mengidolakan, saya pernah membaca salah satu buku islam. Judulnya Tarbiyah Ruhiyah. Di sana dijelaskan bahwa harusnya kita itu mengidolakan orang-orang yang sudah meninggal, bukan orang-orang yang masih hidup.

Kenapa?

Orang-orang yang masih hidup. Sebaik apapun dirinya, belum tentu di masa depan dia akan terus baik. Contohnya kasus ini. Dahulu, kalian memandangnya baik, tapi sekarang ... banyak pandangan netizen yang berubah haluan. Contoh lain penyanyi. Ada penyanyi yang sangat terkenal, lalu di masa depan dia terjerat narkoba. Itu tanda bahwa orang hidup masih belum bisa melindungi dirinya dari fitnah dunia.  Sehingga, kita cukup ambil saja hal yang baik dalam dirinya, praktikkan, tanpa harus mengidolakannya.

Seharusnya, yang pantas diidolakan itu adalah manusia yang dari awal sampai akhir hayatnya dikenal sebagai sosok yang memang dari ujung kepala sampai ujung kaki dirinya penuh dengan kebaikan. Siapa lagi? Rasulullah SAW.

Contek kehidupannya. Terapkan ajarannya. Baca kisah hidupnya. Insyaa Allah kamu mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.

KEEMPAT, BERSYUKUR

Pada intinya itu satu. Kita harus bersyukur. Apapun itu bentuknya. Kalau kita lihat masalah perselingkuhan ini. Harusnya ya ... kalau kitanya bersyukur dan mau menerima pasangan kita apa adanya, punya satu istri, walau di luar sana ada yang lebih cantik sekalipun, kita pasti tidak akan tergoda. Kenapa? Karena belum tentu yang lebih cantik itu akan lebih baik dari istri kita.

Bersyukur memang antara mudah dan susah. Tapi setidaknya, kalau kepala kita selalu mengingat kata syukur ini, semoga hati kita akan selalu mengingatkan untuk bersyukur atas segala apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Kalau khilaf, cukup dengan istigfar. Istigfar itu kan artinya memohon ampun. Berarti itu tanda bahwa kita mengakui kesalahan yang sudah diperbuat dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.

KELIMA, HUKUM KARMA

Ya ... hidup ini pasti ada jatuh bangunnya. Saya selalu bilang ke mereka-mereka yang pernah ikut kelas nulis yang saya bangun. Saya selalu berkata bahwa, "Hidup itu take and give." Jika kita mengambil sesuatu, maka kita akan menerima sesuatu. Jika kita mengambil tulisan orang lain tanpa izin, bersiaplah suatu hati nanti, tulisanmu mungkin akan diambil orang lain tanpa izin. Begitu pun dengan kasus Nissa Sabyan ini. Jika kita berani mengambil milik orang lain. Mungkin saja, di masa depan nanti, Tuhan pun akan menghukum kita dengan cara apa yang kita lakukan. 

Semoga kita bisa mengambil pelajaran bersama bahwa HIDUP ITU HUKUMAN. Jadi, jika tidak ingin di hukum sama Tuhan, maka berlakulah baik kepada sesama dan jangan tinggalkan ibadah.

TERAKHIR, JANGAN JADI ORANG FASIK

Kamu tahu orang fasik? Orang fasik itu mereka yang tahu hukum islam, tapi mereka tetap melakukannya. Mereka tahu meminum yang memabukkan itu haram ,tapi masih di minum. Mereka tahu pacaran dilarang, tapi masih dilakukan. Mereka tahu merusak hubungan rumah tangga orang lain dilarang, tapi masih dilakukan. Ini namanya orang fasik. Kita sudah tahu suatu ilmu, tapi tidak menerapkan ilmu tersebut. Bagaimana agar bisa melindungi diri kita dari sifat ini? Perbanyaklah mengingat dosa dan perbanyaklah berdoa.

Semoga tulisan ini bisa menjadi renungan bersama. Saya pun bukan orang sempurna. Tapi, apa yang saya tulis ini, semoga bisa menjadi bahan introspeksi diri saya juga. Aamiiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun