Penulis wajib peka dengan sekitarnya. Apa yang kamu lihat, tulislah. Apa yang kamu dengar, tulislah. Apa yang kamu rasakan, tulislah. Terlebih bagi yang ingin menulis novel. Indra wajib dimainkan ketika menulis.Â
Saya pernah ketika itu sedang duduk menunggu teman yang tak kunjung datang, tiba-tiba mendapatkan ide menulis ketika melihat busway sampai di depan mata. Idenya sih tidak ada hubungannya dengan busway. Namun saya menemukan ide brilian ketika busway itu sampai di depan mata saya. :D
KESEPULUH, IDE LIAR
Saya jadi teringat dengan perkataan Imam Syafi'i, Ilmu itu seperti hewan buruan dan tulisan seperti jalanya. Ikatlah binatang buruan kalian dengan jala yang kuat. Karena sungguh sangat bodoh, bila engkau menangkap binatang buruan, tapi engkau lepas dengan bebasnya.
Apalagi penulis! Perlu yang namanya buku khusus penulis. Kalau belum punya, minimal punya aplikasi note yang bisa mencatat berbagai hal tentang menulis kamu.Â
Contohnya saja ide liar! INGAT! Ide liar itu suka datang mendadak dan hilang tiba-tiba. Sehingga, tugas kamu adalah menangkap ide tersebut ketika datang.Â
Jangan dibiarkan saja, apalagi tidak diikat dengan jala. Tahu kah kamu? Terkadang ide liar itu sangat bagus loh kalau dikembangkan menjadi tulisan atau sebuah buku.
Buku-buku saya yang sudah terbit pun beberapa isi di dalamnya didapat dari hasil ide-ide liar yang suka muncul secara mendadak.
KESEBELAS, TOKO BUKU
Saya termasuk orang yang sering ke toko buku. Bukan untuk membeli buku karena keterbatasan uang untuk membelinya. Namun saya melihat judul-judul dan membaca blurb buku tersebut.Â
Apalagi kalau ada buku-buku yang sudah dibuka, biasanya saya langsung lihat isinya. UNTUK APA? Bukan untuk menjiplak, tapi ingin ketika membaca sesuatu, bisa mendapatkan ide untuk menuliskan sesuatu. Dan tips ini sering saya lakukan.Â