IDE! Siapa yang tidak butuh ide. Ini adalah hal penting yang dibutuhkan oleh seorang penulis. Tanpa sebuah ide, seorang penulis tidak akan bisa menghasilkan tulisan yang punya kualitas dan kreativitas.Â
Ide ibaratkan makanan sehari-hari yang sangat dibutuhkan oleh seorang penulis. Tanpa ide, penulis akan terkena penyakit writer block yang bisa menghambatnya menghasilkan karya.
Banyak sekali cara untuk menemukan sebuah ide. Sebenarnya ide itu gampang dicari, namun bagi seorang penulis pemula suka bingung sendiri ketika hendak mencari ide. Padahal caranya begitu mudah dan sedikit yang melakukannya. Lalu bagaimana cara untuk menemukan ide ketika menulis?
PERTAMA, BACA BUKU
Kenapa kok baca buku terus? Ya, namanya juga penulis, jadi wajib yang namanya baca buku. Misalkan, ketika teman-teman ingin menulis buku tentang akhlak. Cobalah baca buku-buku tentang akhlak.Â
Saya yakin kamu akan banyak menemukan ide dari sana. Bahkan ketika kamu membaca buku tentang akhlak itu, kamu cari kelemahannya. Dan jadikan kelemahan buku mereka menjadi kelebihan dan pembeda dalam buku tulisan kamu. Cari sesuatu yang berbeda, itulah yang dicari dari penerbit.
KEDUA, CARI BERITA TER-UPDATE
Hal-hal ter-update juga sesuatu yang diincar oleh penerbit. Jika berita update menjadi konsumsi masyarakat, maka ambillah berita tersebut sebagai bahan untuk menulis. Karena banyak masyarakat yang mencarinya.Â
Misalkan berita ter-update sekarang itu tentang seorang keponakan yang durhaka sama tantenya. (tahu kan, berita tentang siapa ini? hehe) Nah, cobalah manfaatkan itu sebagai ide menulis.
Kamu bisa menulis buku tentang bagaimana cara menjadi anak yang berbakti di era modern seperti sekarang dan sebagainya. Sebenarnya, ide itu ada dimana saja asalkan kitanya peka terhadap sekitar.
Sekali pun kamu tidak bisa memanfaatkan berita update tersebut menjadi sebuah buku. Setidaknya bisa dijadikan bahan menulis cerpen atau pun artikel sebagai bahan pelatihan untuk menulis.
KETIGA, BACA BLOG ORANG LAIN
Kenapa harus baca blog orang lain? INGAT! Yang namanya menulis, itu kan bukan hanya menulis buku, betul? Banyak mereka yang aktif menulis di media sosial, Wattpad, KBM, Storial, dan sebagainya. Salah satu yang akan kita bahas adalah blog atau website. Nah, carilah blogger yang bagus untuk kamu baca tulisannya.Â
Setidaknya carilah penulis buku yang juga aktif menulis di blog. Contohnya Dee Lestari. Contoh lain, kamu pun bisa buka website www.sekolahmenulisindonesia.com untuk mencari tahu dunia tentang literasi dan sebagainya. Bukan hanya blog, website pun bisa. Karena blog adalah salah satu cara untuk membuat website.
Kamu baca isinya, yang penting adalah situs tersebut memang dapat dipercaya. Hanya dengan website dan blog kamu bisa mendapatkan berbagai ide untuk menulis. Saya sering melakukannya! Dan saya banyak mendapatkan ide dari sana.
KEEMPAT, BACA WEBSITE PENERBIT
Nah, kalau kamu mau tahu tema apa yang sedang update di zaman sekarang. Cobalah intip-intip website penerbit. Lihatlah buku-buku mereka. Kira-kira buku seperti apa saja yang sedang hits dan laku di pasaran. Itu bisa kamu jadikan sebagai bahan ide ketika menulis.Â
Jadi, jangan menulis sesuatu yang sudah jadul dan jarang peminatnya. Ini sangat penting diperhatikan. Mungkin selama ini naskah kamu sering ditolak, karena tema yang diangkap sudah tidak diminati oleh pembaca. Jadi, intip-intip website penerbit agar kamu tahu apa yang sedang diinginkan mereka untuk diterbitkan.
KELIMA, TULIS PENGALAMAN SENDIRI
Sebenarnya ini adalah cara menulis paling gampang ketika menulis. Karena saya yakin kamu bisa mencurahkan semuanya tanpa harus berpikir. Kamu bisa menulis dengan cepat tanpa harus banyak membaca buku. Namun, kalau bagi saya pribadi, Ketika pengalaman sendiri itu ternyata tidak bisa memotivasi orang lain, kalau saya pribadi mending tidak dimasukkan.Â
Karena untuk apa menulis pengalaman yang hanya kita saja yang mengerti, tapi orang lain tidak. Kenapa kita harus menuliskan sesuatu yang tidak berguna untuk pembaca. Betul? Jangan memenuhi tulisan dengan sesuatu yang kurang berguna, itu akan menjadi poin minus ketika editor membaca naskah kita.
KEENAM, TULIS PENGALAMAN ORANG LAIN
Nah, ketika kamu merasa tidak memiliki pengalaman hebat. Maka, solusinya adalah menulis pengalaman orang lain yang berhubungan dengan tema buku kamu. Misalkan, kamu ingin membuat buku tentang kesuksesan. Kamu bisa ambil contoh seperti JK. Rowling, BJ. Habibie, dan sebagainya.Â
Pengalaman orang lain, tapi kalau memang itu sangat cocok untuk dimasukkan ke dalam tulisan, itu malah bagus. Inilah salah satu cara membuat sebuah tulisan itu aplikatif. Kamu kasih contoh langsung ke realita! Entah itu pengalaman sendiri atau orang lain.
KETUJUH, TULIS BERDASARKAN KEAHLIAN
Misalkan, saya sendiri. Saya adalah seorang pendidik. Sehingga saya membuat buku-buku motivasi untuk siswa. Bagaimana cara belajar yang benar.Â
Bagaimana agar lebih giat belajar dan sebagainya. Saya juga seseorang yang selalu mencelupkan diri dalam ilmu islam. Walau tidak banyak, tapi saya selalu ingin memanfaatkan ilmu islam yang saya miliki untuk diamalkan ke orang lain. Itulah kenapa saya selalu membuat buku motivasi islam.Â
Dan memang, keahlian ini pun akan menjadi pandangan tersendiri bagi editor. Kenapa? Ada orang nulis buku tentang parenting, tapi dia masih joblo atau jurusannya adalah jurusan politik. Ini kan berarti tidak nyambung dengan apa yang ia tulis. Betul? Akhirnya, karena ketidaksinkronan ini yang akan membuat penerbit enggan menerima naskah kita. Bahkan pembaca pun akan meragukan tulisan kita. Karena isi tulisan dengan keahlian penulis tidak sesuai.
KEDELAPAN, TULIS SESUAI HOBI
Hobi kamu fotografer, buatlah buku tentang traveller. Hobi kamu masak, buatlah buku-buku resep masak (kalAU ini saya beli dah, hehe). Hobi kamu mengajar, maka buatlah buku tentang pendidikan.Â
Hobi kamu main games, maka buatlah buku trik cerdas untuk memenangkan sebuah games dan sebagainya. Kalau begitu, sekarang coba pikirkan! Kamu punya hobi apa? Kembangkan, riset lebih dalam, dan jadikanlah sebuah tulisan.
KESEMBILAN, INDRA
Kalau kalian pernah ikut pelatihan menulis. Kemudian, ada pertanyaan bagaimana menemukan ide ketika menulis. Pasti jawabannya akan selalu seperti ini. Tulis saja apa yang kamu lihat, apa yang kamu dengar, dan apa yang kamu rasakan. Indra kita harus peka dengan lingkungan sekitar. Katanya begitu. Memang benar.Â
Penulis wajib peka dengan sekitarnya. Apa yang kamu lihat, tulislah. Apa yang kamu dengar, tulislah. Apa yang kamu rasakan, tulislah. Terlebih bagi yang ingin menulis novel. Indra wajib dimainkan ketika menulis.Â
Saya pernah ketika itu sedang duduk menunggu teman yang tak kunjung datang, tiba-tiba mendapatkan ide menulis ketika melihat busway sampai di depan mata. Idenya sih tidak ada hubungannya dengan busway. Namun saya menemukan ide brilian ketika busway itu sampai di depan mata saya. :D
KESEPULUH, IDE LIAR
Saya jadi teringat dengan perkataan Imam Syafi'i, Ilmu itu seperti hewan buruan dan tulisan seperti jalanya. Ikatlah binatang buruan kalian dengan jala yang kuat. Karena sungguh sangat bodoh, bila engkau menangkap binatang buruan, tapi engkau lepas dengan bebasnya.
Apalagi penulis! Perlu yang namanya buku khusus penulis. Kalau belum punya, minimal punya aplikasi note yang bisa mencatat berbagai hal tentang menulis kamu.Â
Contohnya saja ide liar! INGAT! Ide liar itu suka datang mendadak dan hilang tiba-tiba. Sehingga, tugas kamu adalah menangkap ide tersebut ketika datang.Â
Jangan dibiarkan saja, apalagi tidak diikat dengan jala. Tahu kah kamu? Terkadang ide liar itu sangat bagus loh kalau dikembangkan menjadi tulisan atau sebuah buku.
Buku-buku saya yang sudah terbit pun beberapa isi di dalamnya didapat dari hasil ide-ide liar yang suka muncul secara mendadak.
KESEBELAS, TOKO BUKU
Saya termasuk orang yang sering ke toko buku. Bukan untuk membeli buku karena keterbatasan uang untuk membelinya. Namun saya melihat judul-judul dan membaca blurb buku tersebut.Â
Apalagi kalau ada buku-buku yang sudah dibuka, biasanya saya langsung lihat isinya. UNTUK APA? Bukan untuk menjiplak, tapi ingin ketika membaca sesuatu, bisa mendapatkan ide untuk menuliskan sesuatu. Dan tips ini sering saya lakukan.Â
Biasanya habis mengajar, saya ke toko buku. Cari beberapa buku yang sudah dibuka segelnya. Apa isinya dan bagaimana cara mereka menuliskannya. Saya sering mendapatkan ide-ide baru dan fresh ketika membaca tulisan orang lain.
COBALAH! KAMU AKAN TAHU RASANYA NANTI! :)
DUA BELAS, DENGARKAN MUSIK
Bagi yang ingin membuat novel. Saya pikir, mendengarkan musik adalah momen yang pas untuk menuliskan berbagai perasaan dalam tulisan. Ketika ada momen sedih, carilah lagu-lagu sedih yang sesuai dengan kondisi dalam tulisan kamu. Ketika ada momen bahagian, carilah lagu-lagu riang yang bisa memberikan kegembiraan dalam tulisan kamu.
Bagi yang ingin membuat buku non fiksi pun ini bisa dilakukan. Saya sering mendengarkan lagu-lagu islam. Dan dari sana, saya terbesit beberapa ide untuk dituliskan dalam sebuah buku.Â
Alhamdulillah, di laptop saya sudah ada 40 judul dan ide yang siap dikembangkan menjadi buku. Itu semua adalah hasil ide liar yang muncul dan semua tip ide dalam tulisan ini. Saya menerapkan semuanya dan alhamdulillah dapat semua judul dan ide tersebut.
TIGA BELAS, SERING NONTON FILM
Saya penggemar film horor. Berharap sekali bisa membuat novel horor. Namun, sekarang sedang ingin berfokus menuliskan ide-ide yang sudah ada terlebih dahulu. Bagi kamu yang sedang membuat novel, menonton film yang setema dengan tulisan kamu adalah langkah yang pas untuk menemukan ide.
Film adalah visualnya novel. Dan saya yakin tak ada film zaman sekarang yang idenya tidak bagus. Pasti idenya sangat bagus dan kreatif. Kamu bisa menerapkan cara ini untuk mendapatkan ide menulis. Apalagi yang di rumahnya ada wifi, coba manfaatkan untuk menonton film sepuasnya.
EMPAT BELAS, ATM (AMATI, TIRU, MODIFIKASI)
China menerapkan ini dalam industrinya. Dulu, ada handphone yang namanya Blackberry. Setelah itu, muncul handphone yang sejenis sseperti Blueberry dan sebagainya. Kalian ingat kan di suatu masa pernah ada zaman boyband dan girlband Indonesia yang sedang booming? Ini pun salah satu prinsip ATM. Mereka melihat peluang, kemudian menciptakan sesuatu yang sama namun sedikit berbeda.
Kamu pun bisa menerapkan prinsip ATM ini ketika menulis. Apakah ini menjiplak? TENTU TIDAK! Karena kita memodifikasi apa yang sudah ada. Namun, jangan lupa untuk mencantumkan di daftar pustaka darimana ide itu didapat. Loh, kenapa ... kan sudah dimodifikasi? Memang sudah dimodifikasi, tapi sumber yang kamu dapatkan itu adalah dari ide orang lain. Sehingga, wajib yang namanya mencantumkan sumbernya di daftar pustaka.
Prinsip ini tergolong manjur. Mau coba? :)
LIMA BELAS, RISET
RISET! Baik non fiksi maupun fiksi, wajib yang namanya riset. Saya pribadi, termasuk penulis yang tidak bisa menulis cepat. Saya bisa menyelesaikan tulisan saja paling cepat tiga bulan. Dua bulan riset dan satu bulannya baru memulai menulis.
Itulah kenapa, buku yang saya hasilkan pasti selalu berbeda dengan buku yang temanya sama dengan buku saya. Karena saya selalu riset dulu apa yang sudah ada di lapangan dan apa yang belum ada di lapangan.Â
Jika sudah ada, kalau mau saya masukkan ke dalam buku biasanya saya pakai prinsip ATM agar berbeda. Namun jika belum ada di lapangan, inilah yang wajib dimasukkan ke dalam buku. Karena di sinilah nilai jualnya nanti ketika kita ingin mempromosikan buku kita.
Begitu pun seorang penulis novel. Tidak boleh sembarangan dalam menuliskan waktu, tempat, latar, dan sebagainya. Semuanya harus sesuai logika dan fakta. Caranya adalah dengan riset terlebih dahulu.
TERAKHIR, BERKUMPUL BERSAMA PENULIS LAIN
Wah, kalau ini wajib dilakukan. Kenapa? Saya yakin akan berbeda rasanya berbicara dengan mereka yang tidak terjun dalam dunia literasi dengan mereka yang satu profesi dengan kita, yaitu sama-sama penulis. Betul? Karena ketika kita mengobrol dengan mereka yang satu profesi, saya yakin mereka akan paham segala keluh-kesah dan apa yang sedang kita alami. Bahkan mereka bisa membantu mencari solusinya.
Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan DUTA KBM TANGERANG. Kalau ada yang belum tahu, ini adalah komunitas yang dibentuk oleh Pak Isa Alamsyah (suaminya Asma Nadia).Â
Ketika itu, beliau mengadakan kopdar dan di sana kami saling sharing terkait kepenulisan. Jujur saja, saya mendapatkan banyak masukkan dari beliau. Bahkan berkat kopdar tersebut, saya mendapatkan berbagai macam ide untuk menulis. Karena saya berkumpul dengan orang yang isi otaknya menulis, menulis, dan menulis.
Kamu pun bisa menerapkan ini. Berkumpul bersama mereka yang sama-sama terjun dalam dunia menulis dan saling berbagi pengalaman dan saling memberi masukan untuk kemajuan.
BAGAIMANA? Setelah membaca 16 tips menemukan ide di atas. Apakah sudah ada salah satu tips yang cocok untuk kamu terapkan dalam menulis? Semoga bisa membantumu untuk melanjutkan tulisannya ya. Aaamiiin
Semoga Bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H