Mohon tunggu...
Mahesa Dwi
Mahesa Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebaikan Hati Seorang Insan dari Desa

29 Mei 2022   17:52 Diperbarui: 29 Mei 2022   17:58 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesedihan beliau tidak sampai disitu saja,  ketika kopi yang seharusnya beliau panen tiba -- tiba hilang karena dicuri bukan hanya kopi tetapi pisang juga sering di curi. 

Usut punya usut yang mencuri adalah tetangganya sendiri dan mereka ternyata sudah terkenal di lingkungan penduduk sebagai pencuri. Jika mereka ketahuan mencuri entah itu cabai, kacang panjang, jagung ataupun yang lain mereka terlebih dahulu menyebarkan berita palsu, seperti memutar balikkan fakta. 

Karena Mbah Kemi memiliki hati yang baik beliau hanya ber do'a kepada Allah SWT. supaya dosa mereka di ampuni dan di maafkan segala perbuatannya. 

Mungkin hanya Mbah Kemi yang berdoa yang baik untuk mereka tidak dengan warga lain yang memiliki dendam tersendiri karena kita juga tidak pernah tahu apa isi hati seseorang kecuali orang tersebut dan Allah SWT. mungkin hukum karma atau adzab? 

Salah satu anggota keluarga mereka ada yang terkena penhyakit ber bulan -- bulan dan dinyatakan meninnggal dunia. Mbah Kemi melanjutkan ceritanya, ketika pemakaman hujan turun deras disertai petir, pelayat yang datang pun juga sedikit hanya kerabat dan warga sekitar yang mau mengugurkan kewajiban kita untuk merawat jenazah.

Jika warga banyak membenci keluarga yang terkenal dengan mencuri tadi berbanding terbalik sifat warga kepada Mbah kemi. Memang beliau terkenal dengan orang yang baik, sabar, ramah dan di waktu muda suka membantu warga sekitar tanpa mau di kasih upah.

Dari cerita Mbah Kemi dapat diambil hikmah bahwa kita sebagai makhluk sosial sudah wajib dan harus selalu berbuat baik. Meskipun kita mendapat perilaku tidak baik dari orang lain, kita cukup membalasnya dengan kebaikan dan ber doa supaya mereka mendapat syafaat dari Allah SWT. karena kebaikan akan dibalas kebaikan begitupun sebaliknya, keburukan akan mendapat ganjaran yang setimpal di akhir.

Saya ucapkan terimakasih kepada beliau yang mau berbagi pengalaman kepada beliau. Mohon maaf apabila artikel yang saya tulis menyinggung suatu pihak tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun