Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Apa Kabarmu Saat Ini, Kawan?

18 November 2020   09:19 Diperbarui: 18 November 2020   09:32 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Anak Sekolah (Dokumen Pribadi)

Tak inginkah kau berbagi derai tawa

Melintasi hari disetiap waktu dan menit

Mencoba menerka kemana dewi cinta kan membawa asa

"Tutup matamu, Din. Aku ada kejutan untukmu." Aku berkata sambil menyembunyikan tangan di belakang punggung.

"Apa sih Hans. Jangan bikin penasaran deh." Dinda berkata setengah merajuk. Tapi ia memejamkan matanya juga.

Aku memandangi wajah cantiknya. Andai saja aku punya keberanian untuk mengecup bibirnya. Sejenak aku terlupa, karena mengagumi keindahan yang terpampang di depan mata. Jika saja Dinda tidak mengagetkanku mungkin aku masih berdiri termangu.

"Cepetan deh. Jangan pake lama. Awas ya kalau macem-macem sama aku."

"Eh,iya. Ini. Sekarang coba buka matanya." Kusodorkan sebuah boneka ke hadapannnya.

"Teddy Bear," Dinda setengah berteriak melihatnya. Saking girangnya tak sadar ia memelukku. Dalam hati aku bersorak. Sedetik kemudian ia tersadar. "Eh, maaf," dengan pipi merona merah ia menarik tubuhnya.

"Kok kamu tahu. Aku suka boneka beruang ini?" Ia memandang penuh tanya.

"Apa sih yang tidak aku tahu tentang kamu." Ku genggam jemari tangannya. Ah bahagianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun