Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Apa Kabarmu Saat Ini, Kawan?

18 November 2020   09:19 Diperbarui: 18 November 2020   09:32 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Anak Sekolah (Dokumen Pribadi)

Sekedar menuliskan pesan dan bertemu muka lewat jaringan

Lihatlah seragam sekolahmu masih saja terlipat rapi

Mari kita bercengkerama bukan lagi hanya menatap bayangan


"Mari kita bertaruh bertiga Hans" Boy berkata padaku dan juga Rudi di kantin sekolah saat waktu istirahat tiba. "Kau lihat gadis yang sedang makan bakso bersama Lina dan Dita"

Mataku langsung mengikuti arah yang ditunjuk oleh Rudi. Sesosok gadis cantik berambut sebahu terlihat menikmati makanannya. Bibir mungilnya sesekali terlihat tersenyum.

"Aku tahu. Itu kan Dinda. Anak kepala sekolah kita." Rudi langsung menyambar.

"Iya aku juga kenal dia. Bertaruh bagaimana maksudmu Boy." Aku bertanya kepadanya.

"Kita bertaruh. Siapa yang paling duluan bisa membuat Dinda jatuh hati. Kalian berdua atau aku. Yang kalah harus mentraktir bakso ya. Bagaimana, berani tidak" Boy berkata sambil menepuk dadanya.

"Siapa takut" Rudi dan aku hampir bersamaan menjawab. Kami tertawa riang bersama.

*****

Hai, kamu gadis manis berlesung pipit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun