Sekedar menuliskan pesan dan bertemu muka lewat jaringan
Lihatlah seragam sekolahmu masih saja terlipat rapi
Mari kita bercengkerama bukan lagi hanya menatap bayangan
"Mari kita bertaruh bertiga Hans" Boy berkata padaku dan juga Rudi di kantin sekolah saat waktu istirahat tiba. "Kau lihat gadis yang sedang makan bakso bersama Lina dan Dita"
Mataku langsung mengikuti arah yang ditunjuk oleh Rudi. Sesosok gadis cantik berambut sebahu terlihat menikmati makanannya. Bibir mungilnya sesekali terlihat tersenyum.
"Aku tahu. Itu kan Dinda. Anak kepala sekolah kita." Rudi langsung menyambar.
"Iya aku juga kenal dia. Bertaruh bagaimana maksudmu Boy." Aku bertanya kepadanya.
"Kita bertaruh. Siapa yang paling duluan bisa membuat Dinda jatuh hati. Kalian berdua atau aku. Yang kalah harus mentraktir bakso ya. Bagaimana, berani tidak" Boy berkata sambil menepuk dadanya.
"Siapa takut" Rudi dan aku hampir bersamaan menjawab. Kami tertawa riang bersama.
*****
Hai, kamu gadis manis berlesung pipit