Hai, kau yang bersembunyi di balik pagar
Lihatlah pada sepatu bolamu yang kian usang
Rerumputan menunggu kita menjejakkan kaki dan saling mengejar
Tak inginkah kau berlari bersamaku di tanah lapang
"Ayo, Rudi. Oper bolamu padaku" Boy berteriak lantang.
Rudi sigap mengoper bola kepada Boy.
"Hati-hati Boy, musuh di belakangmu. Kutunggu di dekat gawang ya," kataku sambil berlari mendahului ke depan gawang lawan.
Boy terlihat menggocek bola. Ia berhasil mengecoh musuhnya. Sebuah tendangan umpan melambung ke arahku yang berada di sisi kanan gawang. Dengan cepat aku menyundul bola ke arah sisi kiri kiper yang tidak lagi sempat untuk mengantisipasi seranganku.
"Golll.." kami semua berteriak gembira dan berpelukan. Karena pertandingan berhasil kami menangkan.
Sedari awal kami memang sudah yakin akan menang. Karena kami adalah tim yang terbaik di sekolah. Kemenangan yang tak akan pernah kami lupa.
*****