Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Apa Kabarmu Saat Ini, Kawan?

18 November 2020   09:19 Diperbarui: 18 November 2020   09:32 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai, kau yang bersembunyi di balik pagar

Lihatlah pada sepatu bolamu yang kian usang

Rerumputan menunggu kita menjejakkan kaki dan saling mengejar

Tak inginkah kau berlari bersamaku di tanah lapang


"Ayo, Rudi. Oper bolamu padaku" Boy berteriak lantang.

Rudi sigap mengoper bola kepada Boy.

"Hati-hati Boy, musuh di belakangmu. Kutunggu di dekat gawang ya," kataku sambil berlari mendahului ke depan gawang lawan.

Boy terlihat menggocek bola. Ia berhasil mengecoh musuhnya. Sebuah tendangan umpan melambung ke arahku yang berada di sisi kanan gawang. Dengan cepat aku menyundul bola ke arah sisi kiri kiper yang tidak lagi sempat untuk mengantisipasi seranganku.

"Golll.." kami semua berteriak gembira dan berpelukan. Karena pertandingan berhasil kami menangkan.

Sedari awal kami memang sudah yakin akan menang. Karena kami adalah tim yang terbaik di sekolah. Kemenangan yang tak akan pernah kami lupa.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun