***
Akhir dari refleksi ini kemudian mengantarkan pada kesimpulan bahwa apabila kita tidak mampu mengendalikan kemajuan tersebut dengan lebih baik demi kepentingan peradaban manusia, maka tidak mustahil jika kemajuan itu justru akan mengoyak eksistensi manusia sebagai penciptanya.
Penerapan AI (Artificial intelligence) dalam setiap aspek kehidupan manusia, sudah mulai dikhawatirkan oleh beberapa pemikir belakangan ini. Ini berarti, yang tadinya ilmu pengetahuan dan teknologi dijadikan sebagai perangkat dan alat bantu untuk kemudahan hidup manusia, tapi justru berubah menjadi ancaman bagi eksistensinya. Tetapi semoga saja kekhawatiran itu tidak sampai menjadi kenyataan.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H