Keakraban itu hampir-hampir mengalahkan keakraban anak dengan menu-menu makanan seperti gudeg, lodeh, sambal terasi, tutug oncom dan makanan tradisional lainnya. Sulit untuk mengatakan dan menilai apakah ini pertanda bahwa anak zaman sekarang secara perlahan sedang mengalami kehilangan akar tradisi dalam hal makanan atau tidak.
Satu hal yang pasti, bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah sangat berpengaruh terhadap nalar dan pemahaman anak terhadap kuliner atau makanan. Sebuah keniscayaan sejarah yang tidak bisa dihindari.
Metamorfosis Dunia Hiburan
Jika zaman dahulu untuk mendapatkan hiburan orang harus menempuh perjalanan beberapa kilometer untuk menonton layar tancap, sekarang ini hiburan apa pun sudah ada di depan mata. TV bukan saja menjadi wahana hiburan satu arah, tetapi sudah menjadi media hiburan interaktif yang bersifat global.
Televisi sekarang bukan lagi berisi siaran TVRI yang hitam putih dengan acara musik "Aneka Ria Safari" dan "Film Akhir Pekan" atau "Film Minggu Siang" seperti puluhan tahun yang lalu, tetapi sudah menjelma menjadi kotak hiburan dengan ratusan bahkan jutaan pilihan hiburan dari dalam dan luar negeri.
Hampir-hampir bisa dikatakan bahwa mencari hiburan digital zaman sekarang bisa dilakukan tanpa harus beranjak dari tempat tidur. Sambil santai tiduran di kasur, orang bisa menikmati hiburan dan berita dari seluruh dunia berkat adanya teknologi internet.
Istilah desa atau kampung siber (cyber village), dunia maya, e-wallet, e-commerce, e-learning dan e e e lainnya menjadi sebuah sebutan populer untuk menyebut gejala "perpindahan" tiap urusan dari dunia nyata ke dunia maya. Pelan tapi pasti, urusan-urusan praktis manusia sudah dimigrasikan dari dunia nyata ke dunia maya.
Revolusi Bukan Evolusi Lagi
Dalam pandangan peradaban dan dunia Ilmu Pengetahuan, kemajuan sekarang ini tidak lagi merupakan evolusi tetapi sudah menjadi revolusi. Gerak pertumbuhan ilmu pengetahuan begitu cepat secepat kita menggerakkan jari jemari di atas keyboard dan mouse komputer.
Orang belum saja sempurna menguasai keterampilan dasar dalam ketik mengetik, sudah muncul berbagai aplikasi bantu untuk memudahkannya. Belum lagi semua fitur dalam aplikasi tersebut dikuasai, sudah muncul lagi voice recognition yang menyatu di dalam perangkat smartphone yang bisa digunakan juga untuk menulis.
Tidak akan cukup waktu kiranya jika menyebutkan satu per satu kemajuan ilmu pengetahuan saat ini. Yang bisa kita katakan, betapa cepatnya laju pertumbuhan di dalam ilmu pengetahuan itu. Hampir-hampir kita kelelahan untuk mengejar dan menguasainya bahkan dalam hal-hal yang sepele sekalipun seperti ketik-mengetik tadi.