Mohon tunggu...
Mahawikan Akmal
Mahawikan Akmal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Tulisanku sebagai warisan abadi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

PPKM Mulai Berlaku, tapi Covid-19 Terus Cetak Rekor?

21 Januari 2021   07:30 Diperbarui: 21 Januari 2021   07:47 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, waktu operasional dipotong, maka potensi penularan di waktu tutupnya usaha akan mengecil. Namun bukankah penularan dapat terjadi kapan saja? Bukankah setiap interaksi sosial secara langsung akan menimbulkan risiko penularan? Bagaimana dengan sisa waktu operasionalnya? Potensi penularannya sama saja kok jika dilihat melalui perspektif waktunya. 

Grafik kepatuhan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. (via: perupadata)
Grafik kepatuhan masyarakat mematuhi protokol kesehatan. (via: perupadata)

Di sinilah terungkap bahwa pemerintah kehilangan poin penting dari usaha pencegahan penularan COVID-19, yaitu faktor perilaku masyarakat. Seharusnya Pemerintah juga melakukan usaha lebih untuk memperbaiki perilaku dan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol 3M. 

Grafik di atas menunjukkan bahwa kepatuhan masyarakat khususnya memakai masker cenderung menurun. Padahal inilah perilaku terpenting dalam pencegahan penularan COVID-19 yang jalur transmisinya lewat saluran pernapasan.

Inilah yang penting, perilaku masyarakat. 

Penulis masih mendapati komentar warganet yang COVID-19 pessimist di berbagai media sosial. Padahal COVID-19 ini sangat nyata dan berbahaya. Ini menunjukkan upaya sosialisasi dan upaya edukasi yang dilakukan pemerintah belum berhasil. Atau malah belum menyentuh mereka yang "covidiot". 

Pembatasan Mobilitas

Sebuah studi yang dipublikasikan di The Lancet menyebutkan bahwa mobilitas penduduk berkorelasi secara signifikan dengan tingkat pertambahan kasus COVID-19.  Studi yang dilakukan dengan observasi data mobilitas penduduk dan pertambahan kasus di AS ini menyimpulkan bahwa perubahan pola mobilitas penduduk mempengaruhi penurunan kasus COVID-19. Artinya, mobilitas penduduk memiliki peran penting dalam pencegahan penularan COVID-19. Dengan mengurangi mobilitas penduduk, jumlah kasus bisa ditekan. 

Apakah pelaksanaan PPKM membatasi mobilitas penduduk? 

Kita belum mengetahuinya secara pasti. Jawabannya bisa iya dan tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun