Mohon tunggu...
Maharani Qanita
Maharani Qanita Mohon Tunggu... Mahasiswa - A lifelong learner

Imperfection makes perfection

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Brain Dump dan Silaturahmi: Kombinasi Penanganan Stres

17 Januari 2022   00:20 Diperbarui: 17 Januari 2022   01:09 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Metode brain dump dapat dilakukan untuk mengatur dan membantu kondisi kognitif seseorang. Kognitif berkaitan erat dengan kinerja otak. Tak hanya fisik dan psikis saja yang bisa mengalami kelebihan beban, kognitif juga dapat mengalami hal tersebut. Brain dump membantu mengeksternalisasi hal-hal yang harus dilakukan, sehingga secara cepat menempatkan otak dalam kondisi yang lebih efisien. Singkatnya, brain dump dilakukan untuk mengosongkan otak terlebih dahulu.

Ketika otak mengalami overload, hal yang ditemukan hanyalah kesulitan untuk fokus dan konsentrasi. Sebaiknya, ketika sedang melakukan sesuatu, maka lakukanlah satu per satu. Dengan melakukan hal satu per satu, akan mengurangi gangguan, sehingga perhatian dan atensi kita akan lebih baik. Dari perhatian, fokus, dan konsentrasi yang baik, akan menghasilkan kinerja dan efek yang maksimal.

Seringkali kita memiliki ide dan memikirkan sesuatu yang banyak secara bersamaan. Hal ini dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari multitasking. David Allen mengatakan dalam Getting Things Done: “Pikiranmu ada untuk memiliki ide, bukan untuk menahan ide.”

Brain dump dapat dikatakan sebagai pembersihan (purge) terhadap hal-hal yang belum terjadwal, yang belum muncul di to do list, atau ke dalam prioritas pekerjaan dan tugas kita. Brain dump tidak dianjurkan untuk dilakukan setiap hari, karena akan sulit membedakan brain dump dengan to do list. Lakukan brain dump satu pekan sekali. Dalam buku Brainbook: How to Think and Work Smarter karya Phil Dobson, dijelaskan mengenai latihan brain dump. Berikut rinciannya.

Latihan Brain Dump

  • Siapkan pulpen dan kertas, atau media lainnya.
  • Tuliskan tugas-tugas yang belum dikerjakan, acara-acara yang belum didatangi, ataupun hal lainnya yang ada di pikiranmu yang belum terlaksana dan harus dikerjakan. Baik dari segi pekerjaan maupun personal. Tuang dan tuliskan semuanya.
  • Jangan diurutkan, diproritaskan, atau semacamnya.

Setelah melakukan tiga langkah tersebut, jernihkan pikiran dan bebaskan energi mentalmu, serta fokuskan perhatianmu. Pisahkan hal-hal yang telah dituliskan ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok persoalan personal (pribadi) dan kelompok persoalan profesional (pekerjaan, sekolah, dan semacamnya).

Setelah itu, lakukan metode empty your inbox, bukan pesan masuk email ataupun sosial media lainnya, tetapi maksudnya adalah mengosongkan daftar yang telah dibuat. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk empty your inbox yaitu:

  • Hapus atau berserah: sebelum melakukan sesuatu dengan cepat atau dengan lebih baik, tanyakan pada diri apakah kamu harus melakukan semua hal itu.
  • Aturan tiga menit: jika hal-hal dalam list dapat dikerjakan kurang dari 3 menit, maka lakukan saat itu juga, tapi jika lebih dari 3 menit, maka jangan.
  • Menambahkan list ke dalam kalender. Hal-hal yang harus diselesaikan dengan deadline atau waktu tertentu, sebaiknya ditulis dan dimasukkan ke kalender, jurnal, atau reminder.
  • Masukkan hal-hal lainnya ke folder tertentu. Ada hal-hal yang tidak dapat ditambahkan di kalender ataupun harus dikerjakan saat ini, sehingga perlu untuk dibuat suatu folder atau file tertentu agar hal-hal tersebut dapat disimpan dengan baik. Sama halnya seperti task manager atau organizer.

Dengan ‘mengeluarkan’ dan ‘membuang’ hal-hal tersebut, maka informasi yang ada di dalam otak kita sudah ditransfer ke dalam catatan, dan menyediakan stok penyimpanan yang lebih besar untuk menerima informasi dan tugas-tugas lainnya. Otak akan cenderung mudah untuk fokus dan berkonsentrasi. Bonusnya adalah kualitas tidur dan mood atau perasaan kita juga ikut membaik.

Setelah metode brain dump yang terkesan sistematis dan technical, adapula solusi lainnya yang dapat membantu seseorang mengatasi stresnya dengan baik, yaitu dengan silaturahmi. Anjuran silaturahmi dapat ditemukan pada berbagai hadits dan Al-Quran. Salah satunya disebutkan dalam Hadits Riwayat Muslim yang berbunyi “barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan ajalnya maka hendaklah ia bersilaturahmi” (HR. Muslim) (Al-Hajjaj, n.d., hal. 242)

Ada berbagai penelitian yang sudah dilakukan berkaitan dengan silaturahmi, yaitu silaturahmi sebagai metode dakwah, silaturahmi sebagai komunikasi, silaturahmi sebagai penyambung tali yang terputus, dan silaturahmi sebagai penanganan stres. Pasti akan ada suatu waktu seseorang merasa jenuh dengan teknologi, gadget, dan media sosial yang tiap hari dipandang dan dilihat. Kejenuhan itu seringkali berujung pada stres. Manusia sebagai makhluk sosial butuh untuk berinteraksi. Manusia butuh tempat berkeluh kesah, bercerita, dan berbagi canda tawa. Meskipun memang berkeluh kesah tepatnya pada Allah, tetapi manusia tidaklah sempurna, masih saling membutuhkan satu sama lain.

Letting it out of our system, atau mengeluarkan sesuatu dari dalam diri manusia sangatlah penting. Terkadang ada hal yang mengganjal dalam hati dan pikiran, sehingga ketika bercerita, ada perasaan lega di dalamnya. Bertemu dengan orang yang kita percayai, kita sayang, atau bahkan orang yang baru kita kenal, memberikan sensasi yang tidak dapat digambarkan. Kebahagiaan, rasa rindu yang membendung bisa teratasi, dan juga kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun