Mohon tunggu...
Maharani Qanita
Maharani Qanita Mohon Tunggu... Mahasiswa - A lifelong learner

Imperfection makes perfection

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Brain Dump dan Silaturahmi: Kombinasi Penanganan Stres

17 Januari 2022   00:20 Diperbarui: 17 Januari 2022   01:09 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDAHULUAN


Pada masa modern dengan kecanggihan teknologi, dunia seakan-akan bergerak cepat. Tak jarang, banyak orang merasa tidak dapat mengejar kecepatan tersebut. Dalam konteks ini, kecepatan yang dimaksud adalah banyaknya informasi yang masuk di waktu bersamaan sehingga membuat otak merasa lelah dan berputar dalam menerima informasi dan data yang ada.

Pekerjaan, tugas, pendidikan, dan kewajiban lainnya seakan-akan harus dikerjakan pada waktu yang sama. Ketika seorang individu melakukan multitasking, acap kali timbul stres yang beragam. Seseorang akan merasa bahwa beban yang dihadapinya terlalu banyak. Hal ini tentunya akan membuat diri seseorang overload, baik secara pikiran, hati, maupun fisik.

Dunia yang bergerak cepat seakan-akan membuat seseorang tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Kesibukan yang merajalela, ditambah dengan banyaknya aplikasi dan platform untuk menjalin hubungan pertemanan dengan orang yang baru dikenal ataupun sudah lama dikenal, pertemuan sosial dan silaturahmi seringkali disepelekan. Padahal, mengingat bahwa sejak dahulu telah berulang kali dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia saling membutuhkan dalam banyak hal, terutama interaksi.

Di sisi lain, dengan otak yang penuh bahkan kelebihan beban dengan pikiran akan persoalan hidup, akan menimbulkan kebugaran otak menurun. Otak manusia hingga saat ini memang penuh dengan misteri. Dalam buku Phil Dobson yang berjudul The Brainbook: How to Think and Work Smarter, ada sebuah model kesehatan dan kebugaran otak yang disebut sebagai SENSE. SENSE adalah singkatan dari stress (stres), exercise (latihan/olahraga), nutrition (nutrisi), sleep (tidur), dan experience (pengalaman). Dalam model tersebut, stres dapat berpengaruh terhadap kebugaran otak. Stres yang dimaksud adalah apabila otak sedang berada dalam kondisi optimal untuk melakukan suatu hal.  

Ada banyak cara yang dapat dilakukan apabila memang otak kita sudah terasa penuh dan stres justru timbul sebagai sesuatu yang buruk, seperti menimbulkan kecemasan, tidak merasa bahagia, sedih, dan semacamnya. Cara-cara yang dilakukan dapat berupa teknik bernapas, relaksasi, meditasi dan mindfulness, serta melakukan hal yang disukai. Adapun salah satu cara yang akan dibahas dalam artikel ini adalah praktik brain dump dan silaturahmi.

Brain dump adalah sebuah teknik di mana ‘membuang’ informasi-informasi yang kurang penting yang masih terjebak di dalam otak, sehingga otak tidak bisa menerima informasi yang baru atau informasi yang lebih penting secara maksimal. Sedangkan, silaturahmi adalah makna yang diajarkan dalam Islam, yakni suatu pertemuan atau hubungan antara satu pihak dengan pihak lainnya. Silaturahmi adalah bentuk interaksi sosial dan hubungan antarmanusia, baik teman, keluarga, maupun orang yang belum dikenal. Bahkan, silaturahmi adalah bentuk ibadah dan sangat dianjurkan untuk rutin dilakukan dalam Islam.

Bagaimana brain dump dan silaturahim dapat membantu memanaj stres pada diri kita?

PEMBAHASAN

Sebagian besar tempat di dunia pasti memiliki tempat sampah. Entah di restoran, rumah, pusat perbelanjaan, pasar, kantor, hingga sekolah, pasti memiliki tempat sampah atau tempat pembuangan. Sama halnya dengan otak dan tubuh manusia. Ada masanya tubuh manusia membuang racun-racun di dalam tubuh dengan berkeringat hingga buang air. Organ-organ dalam tubuh manusia, seperti usus, dikendalikan dan dikoordinasikan oleh organ pusat, yaitu otak. Otak memberi sinyal apabila tubuh perlu mengeluarkan toksin.

Hal tersebut terjadi juga pada otak, hanya saja pembuangan di otak berbeda dengan usus, kulit, atau organ lainnya. Pembuangan otak (brain dump) dilakukan dengan cara informasi dan data yang kurang penting dihilangkan, sehingga data dan informasi yang penting dapat memasuki otak dengan baik. Teknik ini dapat membantu proses manajemen stres seseorang berjalan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun