Mohon tunggu...
Mahameru Nugraha
Mahameru Nugraha Mohon Tunggu... -

Hanya seorang penulis biasa, dengan alam dan keadaan sebagai bahan inspirasi. Itulah aku, Mahameru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ceritaku Tentang Jakarta

22 Juli 2010   20:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:40 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merasa kalah dengan ancamanku, polisi itu pun mempersilahkan untuk jalan kembali. Eline hanya diam. Aku tahu, dia pasti memikirkan omelan ayahnya kalau sampai terlambat pulang. Aku jadi ragu meneruskan perjalanan. Wajah Eline perlahan nampak ketakutan. Aku coba untuk menanyakan keadaannya. Belum sempat dijawab pertanyaanku, dia minta untuk memutar arah. Acara malam itu batal. Sebagai lelaki, aku hanya bisa mengamini permintaan wanita. Tanpa pikir panjang, kuputar perjalanan menuju rumah Eline. Kali ini, aku yang lebih banyak diam. Eline tertidur.

Sesampainya di rumah Eline, ia langsung berlari masuk ke dalam kamar. Hanya ada ibunya dan pembantu rumah. Melihat sikap Eline yang tidak wajar, ibu pun meminta maaf dan meminta kepadaku agar memaklumi sikap Eline.

“Baik kalau begitu, Bu. Saya pamit pulang. Malam.”

Semuanya gagal. Cuma karena hal sepele, semua rencana buyar. Aku memilih lambat kali ini, daripada kebut. Menikmati suasana malam jauh lebih asik. Semua kejadian tadi, biarlah berlalu. Lagipula, untuk apa terus dipikirkan.

All right, here we go!” Teriakku dibarengi dengan lagu R&B ala anak gaul.

“Adit, bangun. Ayo sarapan, emangnya hari ini kampus libur yah?” Suara ibu terdengar kecil di telingaku.

“Jam berapa, Bu?” Nadaku begitu berat.

“Jam setengah delapan.”

Serentak aku terbangun dari tidur, dan bersiap untuk pergi ke kampus. Hari ini, tanpa sarapan, tanpa dengar musik, tanpa baca buku, tanpa semuanya. Hanya meminta uang saku, kemudian berlari ke halte. Aku Aditia Prananto, tinggal di sebuah kota yang begitu padat akan aktifitas, banyak problema, dan penuh dengan hal-hal aneh. Tapi, mau diapakan lagi. Ini adalah tempat kelahiranku, ini adalah saksi hidupku, ini adalah cita-citaku, dan ini adalah permasalahanku. Jakarta, kota kecil dengan jutaan permasalahan. I like that.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun